DOHA, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan Qatar mengumumkan penandatanganan kesepakatan untuk memerangi terorisme pada masa ketika Qatar menghadapi sanksi dari negara-negara tetangga yang menuduhnya mendukung ekstremisme.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah konferensi pers gabungan di Doha, Selasa (11/7/2017) waktu setempat.
Tillerson mengatakan perjanjian itu dibuat berdasar keputusan yang diambil dalam sebuah konferensi tingkat tinggi di Riyadh pada Mei guna "menghapuskan terorisme dari muka Bumi".
AS, Inggris, dan Kuwait Desak Para Pihak di Teluk untuk Berdialog
"Hasil dari seruan kuat Presiden Trump itu, komitmen untuk aksi ini, akan dimulai tidak lama lagi di sejumlah front," katanya merujuk nama Presiden AS Donald Trump, seperti dikutip kantor berita Agence France-Presse.
Al-Thani mengatakan Qatar adalah negara pertama di kawasan tersebut yang menandatangani sebuah perjanjian bilateral dengan Washington tentang upaya menentang pendanaan teror dan meminta negara-negara yang dia sebut sebagai "pengepung" untuk mengambil langkah yang sama dan menandatangani perjanjian mereka dengan AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.