Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Di Seluruh Dunia, Orang Indonesia Paling Malas Berjalan Kaki

Kompas.com - 12/07/2017, 12:20 WIB

KOMPAS.com - Orang Indonesia paling malas berjalan kaki. Itulah temuan sejumlah ilmuwan Amerika Serikat yang mengkaji data ponsel dari ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Para peneliti Universitas Stanford menggunakan data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan Argus, aplikasi pemantau aktivitas, pada telepon seluler mereka.

Hasilnya, warga Hongkong menempati urutan teratas dalam daftar penduduk paling rajin berjalan kaki. Rata-rata publik Hongkong berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah setiap hari.

Adapun penduduk paling malas berjalan kaki di dunia adalah orang Indonesia yang berada pada posisi terbuncit dengan mencatat 3.513 langkah per hari.

Baca: Gadis Australia Jalan Kaki 30.000 Km dari Amerika Selatan ke Alaska

"Kajian kami menyediakan data dari lebih banyak negara, lebih banyak subyek, dan memantau aktivitas orang setiap hari. Hal ini membuka pintu dalam melakoni sains dengan cara baru dan dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya," kata Scott Dep, salah satu peneliti yang merupakan profesor di bidang bioteknik.

Salah satu subyek dalam kajian yang dipublikasikan jurnal Nature itu adalah taraf obesitas.

Para peneliti menemukan adanya kesenjangan di setiap negara antara penduduk yang paling rajin beraktivitas dan paling malas bergerak.

Semakin besar kesenjangan itu, semakin besar pula taraf obesitas di antara penduduknya.

Tim Althoff, salah seorang peneliti, mengambil contoh Swedia.

"Swedia adalah salah satu negara dengan celah tersempit...Swedia juga merupakan negara dengan taraf obesitas terendah," kata Althoff.

Para peneliti terkejut bahwa kesenjangan aktivitas didorong oleh kegiatan berbasis gender.

Di negara seperti Jepang, dengan kesenjangan sempit dan taraf obesitas rendah, pria dan perempuan berolahraga sama rajinnya.

Namun, di negara-negara yang kesenjangan aktivitasnya lebar, seperti Amerika Serikat dan Arab Saudi, kaum perempuannya menghabiskan waktu lebih sedikit untuk beraktivitas.

Baca: Upah Tak Dibayar, Umar Terpaksa Mudik Jalan Kaki

"Ketika kesenjangan aktivitas lebar, kegiatan perempuan berkurang jauh lebih dramatis dibandingkan kegiatan pria. Karena itu, keterkaitan dengan obesitas memengaruhi perempuan lebih besar," ujar Jure Leskovec, salah seorang peneliti.

Subyek lainnya yang timbul dalam kajian ini adalah infrastruktur.

Data ponsel memperlihatkan kota-kota dengan trotoar yang lebih bagus, seperti New York dan San Francisco, penduduknya lebih rajin berjalan kaki dibanding kota-kota yang bertumpu pada kendaraan sebagai sarana transportasi, seperti Houston dan Memphis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com