MANILA, KOMPAS.com - Empat orang dari Kota Marawi, Filipina selatan, diamankan petugas di terminal III Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA), Senin siang kemarin.
Mereka dicegah dan tak bisa meninggalkan Filipina. Semula, keempat penumpang tersebut dijadwalkan berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, dalam penerbangan komersial.
Baca: Di Tengah Gemuruh dan Suara Bom, Balai Kota Marawi Kembali Beroperasi
Namun, saat petugas imigrasi melihat visa Pakistan yang baru dikeluarkan di paspor mereka, tindakan pun segera diambil.
Seperti dikutip dari laman ABS-CBN News disebutkan, para pria tersebut berasal dari Kota Marawi, dan mengaku akan berlibur.
Pencegahan ini terjadi hampir bersamaan dengan pencegahan tujuh penumpang lain yang diduga terkait dengan kelompok Maute.
Tujuh penumpang itu dicegah NAIA di hari yang sama.
Sementara, keempat orang dari Marawi tersebut mengaku hendak berwisata lewat Malaysia, namun mereka gagal menunjukkan jadwal perjalanan mereka.
Keempat pria tersebut juga gagal mendapatkan tiket penerbangan ke Pakistan dari Malaysia.
Red Narinas, Kepala Divisi Operasi Imigrasi setempat, mengatakan, langkah yang mereka lakukan sesuai dengan standar prosedur operasi.
Menurut dia, semua penumpang yang mengaku turis namun mempunyai jadwal perjalanan yang patut dipertanyakan, dapat dikenai wawancara sekunder.
Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, keempat penumpang gagal dalam wawancara, dan tidak diperbolehkan naik pesawat ke Kuala Lumpur.
Marinas juga mengatakan, pihaknya langsung mengumumkan identitas keempat orang itu kepada petugas penegak hukum lain di bandara.
Baca: Philippine Airlines Sumbang Dana untuk Tumpas Teroris di Marawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.