MOSKWA, KOMPAS.com – Puluhan orang dilaporkan dibunuh dalam sebuah “eksekusi massal rahasia” yang “dilakukan di wilayah Muslim di Rusia”. Namun, pejabat lokal menyangkalnya.
Sebuah surat kabar independen merilis daftar 27 nama yang diduga dibunuh dalam operasi rahasia yang dilakukan di luar hukum (extra-judicial) di Chechnya, wilayah paling bergolak di Rusia.
Mereka adalah bagian dari puluhan orang yang diduga dilakukan secara ilegal atau tanpa proses hukum, dan dilakukan dalam sebuah operasi rahasia.
Harian Novaya Gazeta, surat kabar investigasi yang independen, Minggu (9/7/2017), melaporkan, “eksekusi massal rahasia” itu dilakukan terhadap sekitar 56 orang di wilayah Chechnya.
Baca: Pemerintah Chechnya Dituding Menahan dan Menyiksa Kaum LGBT
Media Rusia tersebut, yang sering mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan jumlah korban tewas mungkin lebih dari dua kali lipat dari yang dilaporkan tersebut.
Seorang pejabat senior Chechnya, bagaimanapun, membantah klaim tersebut, mencap berita itu sebagai sebuah "kebohongan" besar.
Surat kabar tersebut melaporkan penangkapan massal dan eksekusi di wilayah Muslim tersebut dipicu oleh pembunuhan seorang polisi pada 16 Desember 2016.
Eksekusi dilakukan di Grozny, ibu kota Chechnya, pada 25 Januari di waktu malam. Setelah ditangkap tanpa diadili, puluhan orang itu dibunuh dan mayat mereka "dibawa ke berbagai kuburan, di mana mereka dimakamkan di kuburan yang digali dengan terburu-buru".
Baca: Terancam Dibunuh, Kaum Gay Melarikan Diri dari Chechnya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.