Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Massal di Wilayah Muslim Chechnya, Puluhan Orang Dibunuh

Kompas.com - 10/07/2017, 07:57 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com – Puluhan orang dilaporkan dibunuh dalam sebuah “eksekusi massal rahasia” yang “dilakukan di wilayah Muslim di Rusia”.  Namun, pejabat lokal menyangkalnya.

Sebuah surat kabar independen merilis daftar 27 nama yang diduga dibunuh dalam operasi rahasia yang dilakukan di luar hukum (extra-judicial) di Chechnya, wilayah paling bergolak di Rusia.

Mereka adalah bagian dari puluhan orang yang diduga dilakukan secara ilegal atau tanpa proses hukum, dan dilakukan dalam sebuah operasi rahasia.

Harian Novaya Gazeta, surat kabar investigasi yang independen, Minggu (9/7/2017), melaporkan, “eksekusi massal rahasia” itu dilakukan terhadap sekitar 56 orang di wilayah Chechnya.

Baca: Pemerintah Chechnya Dituding Menahan dan Menyiksa Kaum LGBT

Media Rusia tersebut, yang sering mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin,  mengatakan jumlah korban tewas mungkin lebih dari dua kali lipat dari yang dilaporkan tersebut.

Seorang pejabat senior Chechnya, bagaimanapun, membantah klaim tersebut, mencap berita itu sebagai sebuah "kebohongan" besar.

Surat kabar tersebut melaporkan penangkapan massal dan eksekusi di wilayah Muslim tersebut dipicu oleh pembunuhan seorang polisi pada 16 Desember 2016.

Eksekusi dilakukan di Grozny, ibu kota Chechnya, pada 25 Januari di waktu malam. Setelah ditangkap tanpa diadili,  puluhan orang itu dibunuh dan mayat mereka "dibawa ke berbagai kuburan, di mana mereka dimakamkan di kuburan yang digali dengan terburu-buru".

Baca: Terancam Dibunuh, Kaum Gay Melarikan Diri dari Chechnya

Harian Novaya Gazeta sebelumnya telah mengekspos penangkapan massal dan penyiksaan kaum gay di wilayah yang didominasi Muslim itu, yang dicabik perang saudara setelah jatuhnya Uni Soviet.

Ada dugaan, terjadi sejumlah eksekusi dan "pembunuhan demi kehormatan" terhadap kaum homoseksual selama gelombang penganiayaan tersebut.

Republik Chechnya, negara bagian Rusia yang mayoritas penduduknya Muslim ini, dipimpin oleh Ramzan Kadyrov, orang kuat dan sekutu dekat Putin.

Pejabat Chechnya membantah penangkapan, penyiksaan atau pembunuhan homofobia, dengan alasan tidak ada orang gay di Chechnya.

Pejabat senior Chechnya, Dzhambulat Umarov, Minggu (9/7/2017), membantah berita itu dan mengatakannya sebagai berita bohong dan itu hasil "imajinasi yang sakit" dari jurnalisnya, demikian dilaporkan media Inggris, Mirror.

Baca: Diancam, Reporter Penulis Kabar Penyiksaan Gay di Chechnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com