Presiden Rodrigo Duterte bulan lalu berjanji untuk "menghancurkan" militan. Namun, janji itu tak kunjung terwujud sehingga hampir 400.000 orang masih mengungsi dari rumah.
Pertempuran di Marawi – yang dijuluki ibu kota Muslim Filipina, negara dengan mayoritas penduduknya beragama beragama Katolik - menjadikan kota hancur mirip kota hantu.
Baca: Teroris di Marawi Persiapkan Perang Jangka Panjang
Kondisi itu juga yang mendorong Duterte untuk mengumumkan darurat militer di seluruh Filipina selatan.
Herrera mengatakan, hingga sejauh ini 366 militan, 39 warga sipil, dan 87 tentara pemerintah tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.