KAIRO, KOMPAS.com - Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) akan menggelar pertemuan untuk membicarakan krisis Qatar, satu bulan setelah mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tersebut.
Pertemuan para menteri luar negeri negara-negara Arab itu akan dilakukan di Kairo, ibu kota Mesir, bersamaan dengan tenggat waktu yang diberikan kepada Qatar untuk melaksanakan tuntutan mereka atau menghadapi sanksi lanjutan, seperti dilaporkan BBC, Rabu (5/7/2017).
Tuntutan kepada Qatar, antara lain, agar mereka menutup stasiun berita Al Jazeera dan mengurangi hubungan dengan Iran.
Qatar sejak awal menyebut daftar tuntutan tersebut "tidak realistis dan tidak dapat dilaksanakan".
Baca: Simaklah, 10 Pemicu Krisis Diplomatik di Qatar
Negara-negara Arab di kawasan Teluk itu menuduh Qatar mendukung ekstrimisme dan terorisme sehingga menyebabkan ketidakstabilan di kawasan Teluk.
Tuduhan ini berulangkali disangkal oleh Qatar. Negara kecil ini mendapat sanksi diplomatik dan ekonomi dari Arab Saudi, Mesi, UAE dan Bahrain, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sanksi itu menyebabkan gejolak di negara kaya minyak dan gas tersebut, yang selama ini bergantung kepada impor untuk memenuhi kebutuhan penduduknya yang berjumlah 2,7 juta.
Pada Senin (3/7/2017), Arab Saudi dan sekutunya telah memberi tambahan waktu dua hari kepada Qatar untuk melaksanakan ultimatumnya jika ingin adanya pemulihan hubungan.
Hal itu dilakukan setelah batas waktu 10 hari sebelumnya telah berakhir.
Pihak berwenang di Doha telah menanggapi tuntutan tersebut tetapi tidak mengumumkannya secara rinci kepada pubilk.
Baca: Efek Krisis Diplomatik, Pasukan Qatar Keluar dari Koalisi Arab Saudi
Namun, Qatar mengatakan tuntutan tersebut telah melanggar hukum internasional.
Pada Selasa (4/7/2017), Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman al-Thani menggambarkan tuntutan tersebut sebagai hal yang tidak realistis.
"Ini bukan tentang terorisme, ini tentang upaya membunuh kebebasan berbicara," katanya.
Keempat negara tersebut menuduh Doha memberi tempat kepada berbagai kelompok Islam radikal, yang dianggap sebagai organisasi teroris – ISIS, Al Qaeda, Hamas, dan Ikhwanul Muslimin – dan memberi mereka akses ke saluran satelit Al Jazeera, yang didanai oleh pemerintah Qatar.
Sebuah tuduhan yang sejak awal dibantah Qatar. Bagaimanapun, akibat sanksi tersebut, Iran dan Turki telah memasok bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya kepada Qatar.
Baca: Krisis Diplomatik di Qatar, Indonesia Harap Ada Rekonsiliasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.