TOKYO, KOMPAS.com - Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade di Tokyo 2020 menginisiasi sebuah proyek pembuatan medali untuk kedua pesta olahraga dunia tersebut.
Dalam proyek ini, Komite Penyelenggara Tokyo 2020 akan memproduksi sekitar 5.000 medali emas, perak dan perunggu untuk ajang Olimpiade dan Paralimpiade.
Uniknya, seluruh medali tersebut akan dibuat dengan menggunakan bahan dasar dari produk elektronik bekas, termasuk telepon selular.
Paralimpiade adalah sebuah pertandingan olahraga dengan berbagai nomor untuk atlet yang mengalami cacat fisik, mental dan sensoral.
Cacat ini termasuk dalam ketidakmampuan dalam mobilitas, cacat karena amputasi, gangguan penglihatan, dan mereka yang menderita cerebral palsy.
Cerebral palsy adalah gangguan gerakan, otot, atau postur yang disebabkan cidera atau perkembangan abnormal di otak, paling sering terjadi sebelum kelahiran.
Proyek pembuatan medali ini pun menjadi ujian bagi partisipasi warga negara di Jepang yang bahu membahu menyukseskan pesta olahraga internasional tersebut.
"Kami menargetkan tingkat daur ulang 100 persen, demi menghormati lingkungan dengan menggunakan logam bekas dalam pembuatan medali," demikian pernyataan komite yang dikutip dari laman Tokyo2020.
"Semuanya dilakukan dengan menggunakan keahlian teknologi Jepang."
Gagasan menggunakan logam daur ulang untuk pembuatan medali bukan hal baru. Hal itu telah digunakan di ajang serupa di masa lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.