JUBA, KOMPAS.com – Sudan Selatan kembali menjadi sorotan dunia internasional karena kekejaman yang mengerikan terus berulang di sana.
Laporan dari Amnesty International menjelaskan tentang kekejaman terbaru, yakni penyiksaan dan pemerkosaan, di negara itu sehingga dijuluki sebagai “ladang pembunuhan yang mengerikan”.
Pemerintah Sudan Selatan dan milisi loyalisnya melakukan kekerasan mematikan di desa-desa terpencil. Misalnya serangan dengan parang atau senjata tajam, sebagaimana dilaporkan The Guardian, Selasa (4/7/2017).
Namun, laporan yang lebih menyeramkan adalah tentang orang-orang dikurung di rumah mereka di Kudupu, dekat Uganda, lalu rumah dibakar bersama orang-orang di dalamnya.
Baca: PBB: 300 Orang Tewas akibat Bentrokan Senjata di Sudan Selatan
Sudan Selatan sendiri sedang didera berbagai persoalan buruk. Pengungsian akibat kekerasan senjata telah menyebabkan hampir satu juta orang melarikan diri ke Uganda.
Dari populasi sekitar 12,5 juta, lebih dari 1,7 juta mengalami kelaparan berat. Sedangkan mereka yang berisiko mengalami kelaparan adalah 6 juta orang dan jumlahnya terus bertambah.
Selain itu, wabah kolera yang menyebar cepat mengancam telah untuk membunuh ribuan orang.
Kelompok pegiat HAM, Amnesty, yang telah mengumpulkan laporan dari konflik tersebut, mengatakan bahwa pasukan telah mengurangi pasokan makanan ke daerah-daerah.
Pasukan di maksud adalah kelompok bersenjata yang setia kepada pemerintah dan yang berpihak kepada oposisi. Pertempuran antara pasukan pemerintah dan oposisi sangat tajam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.