Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpanjangan Waktu 48 Jam, Qatar Bereaksi Terhadap Tuntutan Arab Saudi

Kompas.com - 04/07/2017, 06:55 WIB

KUWAIT CITY, KOMPAS.com - Pemerintah Qatar menanggapi daftar tuntutan dari Arab Saudi dan sekutu-sekutunya, setelah sebelumnya menerima perpanjangan waktu selama 48 jam untuk memenuhi 13 butir tuntutan.  

Baca: Qatar Diberi Tambahan 48 Jam untuk Penuhi Tuntutan Arab Saudi

Rincian reaksi Qatar tersebut belum diperoleh, namun seorang pejabat Teluk mengatakan kepada AFP,  Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani telah menyampaikan sikap dalam kunjungan singkat ke Kuwait.

Dalam krisis yang terjadi di Qatar ini, Kuwait bertindak sebagai mediator.

Sebelumnya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah mengumumkan perpanjangan waktu selama 48 jam pada Senin kemarin.

Hal itu dilakukan agar Qatar memiliki waktu dalam mewujudkan 13 tuntutan yang mereka dikeluarkan pada 22 Juni lalu, demi mengatasi krisis diplomatik di sana.

Pernyataan bersama menyatakan, Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, memperpanjang ultimatum yang seharusnya telah berakhir tenggatnya pada hari Minggu.

Hal itu diberikan menyusul permintaan Emir Kuwait.

Tuntutan tersebut antara lain mendesak Doha mengakhiri dukungan untuk Ikhwanul Muslimin, menutup lembaga penyiaran Al-Jazeera, menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran, dan menutup sebuah pangkalan militer Turki di emirat tersebut.

Baca: Qatar Kecam Arab Saudi karena Tolak Negosiasi

Sheikh Mohammed sebelumnya mengatakan bahwa daftar tuntutan tersebut "ditolak".

Lalu, pengacara Inggris untuk Qatar pun mengecam tuntutan tersebut sebagai penghinaan terhadap hukum internasional.

"Tindakan  tersebut mengingatkan pada tindakan ekstrim dan menghukum negara-negara pengganggu yang secara historis menghasilkan perang," kata para pengacara tersebut.

Di malam hari, Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengungkapkan harapannya tentang adanya tanggapan positif untuk dapat menyelesaikan krisis.

Jubeir mengatakan hal itu dalam sebuah konferensi pers dengan koleganya dari Jerman Sigmar Gabriel di Jeddah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com