Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiri, Harimau Sumatera di Adelaide Disuntik Mati

Kompas.com - 29/06/2017, 21:39 WIB

ADELAIDE, KOMPAS.com - Harimau Sumatera tertua di Australia, Kemiri, disuntik mati oleh dokter hewan, karena kondisinya yang semakin buruk akibat usia tua.

Kemiri berusia 22 tahun, dan telah dirawat karena radang sendi (arthritis) dan masalah ginjal. Namun, kondisinya kian memburuk beberapa hari terakhir.

"Tim dokter hewan telah memutuskan pengobatan medis lebih lanjut tidak akan memperbaiki kualitas hidup Kemiri," kata dokter hewan senior, Ian Smith.

"Angka harapan hidup rata-rata harimau Sumatera di alam bebas sekitar 12 tahun —dan di tempat penjinakan sekitar 20 tahun, jadi mencapai 22 tahun sangat bagus."

Pawang karnivora Matt Daly mengatakan staf kebun binatang sangat menyayangi Kemiri.

"Kami sangat beruntung Kemiri bersama kami begitu lama. Dia ceria dan interaktif dengan pawang selama bertahun-tahun di Kebun Binatang Adelaide," kata Daly.

"Dia menyapa pawangnya di pagi hari dengan lengan penuh kasih sayang, dan bersandar untuk digaruk."

"Keanehan terbesar Kemiri adalah dia benci ayam —dia akan memalingkan wajahnya, sampai diberi daging merah."

Kemiri adalah satu dari tiga harimau Sumatera di kebun binatang itu dan didatangkan dari kebun binatang Taronga Sydney pada pertengahan 1990an.

Pemindahan dilaukan karena dia kurang terpelihara, sebab induknya kurang cukup memberi makan.

Pawang menganggap itu menjadi bagian kenapa dia mempunyai hubungan yang istimewa dengan staf kebun binatang.

Pengelola Kebun Binatang Australia Selatan mengatakan akan mencari harimau Sumatera lain untuk bergabung dengan dua lainnya di Adelaide.

"Tuan, harimau jantan kami, juga mulai tua. Lalu Assiqua, yang betina tidak terlalu tua," kata CEO Kebun Binatang Elaine Bensted.

"Kami akan berdiskusi tentang itu dengan koordinator spesies harimau Sumatera di wilayah kami."

Pembela lingkungan mengatakan populasi harimau terus berkurang dan sekarang dipercaya kurang dari 400 harimau Sumatera yang masih hidup di alam bebas.

Baca: Mereka yang Bergandengan Tangan Selamatkan Harimau Sumatera

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com