Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Luncurkan Kapal Perusak Baru, Berbobot 10.000 Ton

Kompas.com - 28/06/2017, 17:27 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Jajaran Angkatan Laut China semakin memperkuat diri dengan diluncurkannya sebuah kapal perusak baru produksi dalam negeri, Rabu (28/6/2017).

Peluncuran ini sekaligus mempertajam persaingan dalam hal perlengkapan perang, dengan negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan India.

Kapal perusak tipe 055 berbobot 10.000 ton memasuki perairan di galangan kapal Jiangnan, Shanghai, Rabu pagi.

Kapal tersebut dilengkapi dengan sistem pertahanan udara, rudal, kapal, dan kapal selam terbaru.

Dalam pernyataan tertulis Angkatan Laut China yang diterima Associated Press, disebutkan China bakal  memproduksi empat kapal sejenis.

"Peluncuran kapal ini menandakan bahwa perkembangan pembuatan kapal perusak di dalam negeri telah mencapai tahap baru,"  demikian bunyi salah satu bagian dalam pernyataan itu.

Sebuah foto yang diunggah di situs Angkatan Laut China menunjukkan pita warna-warni ditembak keluar dari tabung.

Sementara itu, para pelaut dan pekerja galangan kapal berdiri di samping sebuah bendera besar China.

Kepala Departemen Perindustrian di institusi militer China, Zhang Youxia, memimpin upacara tersebut. Sebotol sampanye dipecahkan di lampung pesawat yang menandakan peresmian tersebut. 

Kapal perusak tipe 055 berukuran lebih besar dari kapal perusak modern China tipe 052, yang menjadi tanda meningkatnya kecanggihan industri pertahanan China.

Setelah sangat bergantung pada teknologi asing, China pada bulan April meluncurkan kapal induk pertamanya yang seluruhnya dibangun sendiri.

Baca: China Meluncurkan Kapal Induk Pertama Buatan Dalam Negeri

Kini, AL China sedang menjalani ekspansi ambisius dan diproyeksikan memiliki total 265-273 kapal perang, kapal selam, dan kapal logistik pada tahun 2020.

Data itu dikutip dari Pusat Analisis AL yang berpusat di Washington, D.C.

Jumlah tersebut sebanding dengan 275 kapal tempur tempur yang bisa dikerahkan di jajaran AL AS.

Dalam waktu yang tak terlalu lama, China diyakini bisa segera menutup kesenjangan jumlah kekuatan maritimnya dengan AS, saingan utamanya di Asia Pasifik.

Pihak China pun telah mengatakan, mereka membutuhkan angkatan laut yang kuat untuk mempertahankan garis pantai sepanjang 14.500 kilometer, serta jalur pelayaran penting.

Namun, diduga hal ini pun terkait dengan ekspansi yang dilakukan China, terutama di wilayah Laut Cina Selatan, yang kini diklaim sebagai wilayah mereka.

Beijing juga telah lama terlibat sengkata atas sejumlah pulau kecil dengan Jepang. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com