Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensus Ungkap Warga Australia Makin Tidak Religius

Kompas.com - 28/06/2017, 15:35 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia semakin tua, lebih beragam secara etnis, dan semakin tidak religius dari sebelumnya. Demikian berdasarkan sensus penduduk 2016 yang hasilnya dirilis, Selasa (27/6/2017) .

Sensus 2016 dianggap gagal karena beberapa kali situs yang digunakan terganggu dan mengakibatkan jutaan orang tidak berhasil melengkapi formulir secara daring.

Namun, di luar masalah itu, 95,1 persen orang Australia melengkapi survey dan sebuah panel independen telah menyatakan datanya layak untuk digunakan.

Populasi Australia mencapai 23.401.892 jiwa pada malam penutupan sensus. Dan salah satu hasilnya cukup mengejutkan.

Baca: Pakistan Gelar Sensus Penduduk Pertama dalam 19 Tahun

Sekitar sepertiga warga Australia mengatakan mereka tidak punya agama. Ini perubahan besar dari 50 tahun lalu, ketika mayoritas orang Australia mengaku beragama Kristen.

Di saat orang Australia meninggalkan agama Kristen, terdapat pertumbuhan yang signifikan pada pemeluk Hindu, Buddha, dan Islam.

Buddha menjadi agama dengan pertumbuhan terbesar yaitu 533 persen selama 26 tahun terakhir.

Hasil lain dari sensus itu menunjukkan lebih dari separuh penduduk Australia lahir di luar benua itu atau setidaknya salah satu orangtuanya lahir di luar negeri.

Sekitar satu juta orang Australia lahir di China atau India dan kedua negara ini adalah asal migrasi terbesar ke negeri itu.

Lima negara yang menjadi tempat kelahiran sebagian besar warga Australia adalah Inggris, Selandia Baru, China, India, dan Filipina.

Inggris dan Selandia Baru masih menjadi negara tempat sebagian besar warga Australia dilahirkan. Namun, tidak ada pertumbuhan nyata terkait imigran yang berasal dari kedua negara ini.

Bahasa Inggris masih menjadi bahasa utama dari tiga perempat populasi Australia, tapi terdapat 301 bahasa berbeda dipakai warga negeri itu.

Lima bahasa utama yang dipakai warga Australia untuk berkomunikasi dalam lingkungan keluarga adalah Inggris, Mandarin, Arab, Vietnam, dan Kanton.

Sensus ini juga mengungkap masalah Australia yang semakin banyak memiliki warga berusia tua.

Satu dari enam orang Australia berusia di atas 65 tahun. Sebagian besar pertumbuhan di kelompok usia lebih muda didorong oleh migrasi dari Asia.

Hasil lain dari sensus ini dua pertiga warga Australia tinggal di perkotaan dan pertumbuhan penduduk kota meningkat dua kali lebih cepat.

Baca: Myanmar Memulai Sensus Penduduk Nasional

Kota-kota di Australia bertumbuh sangat pesat dalam 25 tahun terakhir, karena 86 persen imigran ke Australia memilih tinggal di perkotaan.

Fakta lain yang diperoleh dalam sensus ini adalah meningkatnya jumlah pasangan sesama jenis kelamin.

Sensus tahun lalu mencatat terdapat 47.000 pasangan sesama jenis kelamin di Australia, sekaligus menjadi jumlah terbanyak sepanjang sejarah.

Hal lain yang terungkap adalah, banyak warga Australia yang murah hati dan kerap melakukan pekerjaan secara sukarela alias tak dibayar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com