Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Hambali Juga Berencana Serang Sekolah

Kompas.com - 28/06/2017, 13:57 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Sesudah hampir 15 tahun, tanpa penjelasan tentang alasannya, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan tuntutan kepada sosok kunci aksi pengeboman kelab malam di Bali pada 2002 (Bom Bali I) dan di hotel JW Marriot di Jakarta pada 2003.

Riduan "Hambali" Isomuddin diduga telah merencanakan pengeboman dan bisa dihukum mati jika tuntutan yang dijatuhkan oleh penuntut perang AS diajukan ke pengadilan.

Langkah ini punya kepentingan yang mendalam bagi Australia, yang kehilangan 88 warganya pada serangan yang menewaskan 202 jiwa.

Baca: AS Mendakwa Tahanan Guantanamo Kelahiran Cianjur, Siapa Dia? 

Berkas tuntutan yang didapatkan dan dirilis ABC News, Rabu (28/6/2017), terbaca mengerikan karena dalam berkas itu terjabar sejumlah rencana serangan teroris di Australia, Singapura, Indonesia, Filipina, dan Thailand.

Itu memperlihatkan kembali betapa terhubungnya jaringan teroris Jemaah Islamiah (JI) di Indonesia dengan sel teror di Timur Tengah.

Didesak bin Laden

Dokumen yang berasal dari penuntut perang di Pentagon menegaskan, "Hambali yang merupakan anggota penting JI menjadi dekat dengan [Osama] bin Laden dan jaringan Al Qaeda."

Menurut penuntut, langkah pertama Hambali masuk ke kekerasan terorisme terjadi pada 1998, setelah didesak oleh Osama.

Kemudian ia membentuk sebuah kelompok anggota JI untuk mengenali target militer AS dan sipil di Singapura.

Baca: Malaysia Tolak Pelepasan Hambali dari Guantanamo

Kelompok ini pernah merencanakan sejumlah serangan potensial — termasuk mengebom sebuah bus yang mengangkut anggota militer AS, yang dijuluki sebagai "penyerangan terminal bus Singapura", dan menyerang kapal perang AS di Selat Johor.

Pada 2001, sesuai arahan Hambali, dilaksanakan pengintaian fisik atas Kedutaan Besar AS dan Israel di Filipina.

Kedubes AS, Israel, dan Inggris di Singapura juga dianggap sebagai sasaran serangan potensial.

Abu Bakar Bashir — pimpinan spiritual JI — menyetujui rencana itu dari Solo, Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com