Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genosida di Srebrenica: Tentara Belanda Biarkan 300 Muslim Dibantai

Kompas.com - 28/06/2017, 12:47 WIB

Sebanyak 200 tentara Belanda bertugas di batalion Dutchbat III untuk melindungi daerah kantong Muslim di Srebrenica, Serbia Bosnia, ketika wilayah itu dikendalikan mantan Jenderal Ratko Mladic.

Baca: Keluarga Korban Pembantaian Srebrenica Gugat Pemerintah Belanda

Namun, ratusan orang yang sedang berlari ke markas tentara Belanda, untuk mencari perlindungan dari kejaran para pengikut Mladic, justru diusir sehingga mereka semua dibantai.

Sekitar 8.000 pria dewasa dan anak laki-laki Muslim terbunuh oleh tentara Serbia Bosnia di Srebrenica pada Juli 1995.

Peristiwa itu merupakan pembantaian masal terburuk di bumi Eropa sejak Perang Dunia II, yang juga disebut pembantaian atau genosida Srebrenica.

Keputusan di pengadilan banding Den Haag tersebut secara khusus berkaitan dengan 300 orang yang telah mencari keamanan di pangkalan yang dikuasai Belanda.

Pemerintah Belanda mengundurkan diri pada tahun 2002 setelah mengakui kegagalannya untuk melindungi para pengungsi.

Baca: Tersangka Pembantaian Srebrenica Ditangkap

Belanda berpendapat bahwa orang Serbia Bosnia, bukan tentara Belanda, bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Mladic telah diadili karena kasus genosida tersebut dengan putusan yang diharapkan akan ditentukan pada akhir tahun 2017 ini.

Pengadilan menolak permohonan banding dari keluarga para korban Srebrenica lainnya, yang berpendapat bahwa pemerintah Belanda harus bertanggung jawab atas perlindungan lebih dari ribuan Muslim yang berkumpul di luar pangkalan tersebut.

Munira Subasic, dari kelompok “Mothers of Srebrenica” mengatakan, "Ini adalah ketidakadilan yang luar biasa. Belanda harus bertanggung jawab atas para korban karena mereka seharusnya bisa menjaga semuanya menjadi aman di kompleks Dutchbat (batalion Belanda).”

Baca: Dalang Pembantai Muslim Bosnia Dituntut Hukuman Penjara Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com