Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Washington: China Pelaku Perdagangan Manusia Terburuk di Dunia

Kompas.com - 28/06/2017, 06:38 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat, Selasa (27/6/2017), menyatakan, China adalah salah satu pelaku perdagangan manusia dan kerja paksa terburuk di dunia, selain Iran, Korea Utara, dan Suriah.

Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, bersama putri Presiden Donald Trump, yakni Ivanka Trump, mengeluarkan laporan tentang perdagangan manusia itu di Deplu AS di Washington DC.

Laporan tahunan Deplu AS menurunkan peringkat China ke kategori 3 atau yang paling rendah, dengan mengatakan negara itu belum memenuhi “standar minimum penghapusan perdagangan manusia dan tidak melakukan upaya signifikan untuk hal tersebut.”

Dalam pidatonya, Tillerson menyerukan pada semua negara untuk mengambil langkah guna memberantas praktik perdagangan manusia tersebut.

Baca: Seriuskah Kita Perangi Perdagangan Manusia?

“Yang paling tragis, perdagangan manusia memangsa korban yang paling rentan. Anak-anak kecil, baik laki-laki maupun perempuan, yang terpisah dari keluarga mereka, seringkali dieksploitasi, dipaksa memasuki dunia pelacuran atau perbudakan seks.”

Laporan Tahunan Deplu AS tentang Perdagangan Manusia 2017 menunjukkan jaringan perdagangan manusia dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya.

“Fokus laporan tahun ini adalah tanggungjawab pemerintah – berdasarkan Protokol Palermo – untuk mengkriminalkan perdagangan manusia dan segala bentuknya; dan untuk mengadili pelanggar hukum," kata Tillerson.

Menlu AS itu lalu menambahkan, "Kami mendesak 17 negara yang bukan merupakan bagian dalam protokol internasional itu untuk mencegah, menekan dan menghukum pelaku perdagangan manusia, untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka dan bergabung dengan negara-negara lain yang memiliki komitmen tersebut.”

Baca: Dinilai sebagai Negara Terburuk Perangi Perdagangan Manusia, China Kecam AS

Namun, AS juga memuji China atas “sebagian langkah” yang telah diambil untuk mengatasi perdagangan manusia, tetapi laporan itu mengatakan pejabat-pejabat lokal di Xinjiang “memaksa laki-laki dan perempuan Uighur untuk melakukan kerja paksa.”

Sementara itu, kata Tillerson, otoritas berwenang memaksa repatriasi warga Korut tanpa memeriksa mereka atas kemungkinan melakukan perdagangan manusia.

Otoritas mengurangi upaya penegak hukum untuk memberantas perdagangan manusia dan memaksa laki-laki, perempuan dan anak-anak dalam kerja paksa di tempat pembakaran batu bara, tambang batu bara dan pabrik-pabrik dengan sedikit pengawasan pemerintah.

Sebelum laporan itu dirilis, juru bicara Kemlu China Lu Kang mengatakan China mengecam keras “pernyataan AS yang tidak bertanggungjawab,” dan China siap memperkuat kerjasama dalam memerangi perdagangan manusia dengan semua negara.

Baca: Mesir Negara Arab Terburuk untuk Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com