Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanzania Ancam Tangkap dan Penjarakan Pembela Kaum Homoseks

Kompas.com - 26/06/2017, 16:44 WIB

NAIROBI, KOMPAS.com - Pemerintah Tanzania mengancam untuk menangkap dan mendeportasi mereka yang berkampanye untuk hak kaum gay, termasuk organisasi yang melindungi kepentingan kelompok homoseksual.

"Saya ingin mengingatkan semua organisasi dan institusi yang berkampanye melindungi kepentingan homoseksual, kami akan menangkap siapa pun yang terlibat dan menyeretnya ke pengadilan."

Demikian pernyataan Menteri Dalam Negeri Mwigulu Kata Nchemba, Senin (26/6/2017), seperti dikutip kantor berita AFP.

Nchemba juga mengatakan, orang asing yang terlibat dalam kampanye semacam itu akan dideportasi dalam waktu singkat.

"Mereka bahkan tidak memiliki waktu untuk mencabut ponsel mereka dari stopkontak," ungkap Nchemba.

"Mereka yang tertarik dengan homoseksualitas harus pergi dan tinggal di negara-negara yang membuka diri untuk urusan semacam itu," tegas dia.

"Jika ada organisasi di negara ini yang mendukung dan melakukan kampanye untuk homoseksualitas, akan kami tindak," tegas Nchemba. 

Komentar Nchemba datang beberapa hari setelah Presiden John Magufuli mengecam LSM yang mengampanyekan hak-hak gay.

Presiden mengatakan mereka harus ditindak, walaupun ini berarti negara tersebut bakal kehilangan bantuan asing.

"Mereka yang mengajar hal-hal seperti itu tidak menyukai kita. Mereka membawakan kita obat-obatan dan praktik homoseksual yang bahkan untuk sapi pun tak cocok."

Itulah penegasan yang diutarakan Magufuli dalam sebuah pidato Kamis lalu.

Hubungan homoseks laki-laki di Tanzania diancam dengan hukuman penjara30 tahun. Namun tidak ada larangan bagi hubungan lesbian, atau sesama wanita. 

Baca: Mengaku Utusan Tuhan, Wanita Ini Ajukan Perkara soal Kaum Homoseksual

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com