Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Baru Kolombia, Pemberontakan 50 Tahun FARC Berakhir

Kompas.com - 23/06/2017, 20:35 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Pemberontak FARC Kolombia akan merampungkan proses pelucutan senjata, pada Jumat (23/6/2017) ini.

Hal ini menjadi catatan bersejarah yang menandai mengakhiri pertikaian yang telah berlangsung selama lebih dari setengah abad.

Pengumuman pelucutan senjata ini disampaikan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos saat melakukan kunjungan resmi ke Paris, Perancis, seperti dikutip AFP.

"23 Juni ini, misi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Kolombia akan mengumumkan bahwa FARC telah menyerahkan 100 persen senjatanya."

Demikian pernyataan Santos dalam sebuah forum ekonomi yang berlangsung di Paris.

"Hari ini FARC, gerakan gerilya paling kuat dan tertua di Amerika Latin, akan berakhir," kata Santos, dan sambil tepuk tangan meriah.

"Tanggal ini mengubah sejarah Kolombia," kata Santos lagi.

Peraih Nobel Perdamaian tahun 2016 berada di Perancis untuk mempromosikan Kolombia pasca konflik sebagai tujuan investasi.

Berdasarkan kesepakatan damai bersejarah yang dicapai pada bulan November 2016 dengan pemerintah Kolombia, FARC bersedia menyerahkan senjatanya kepada misi PBB di Kolombia sebelum akhir Mei.

Namun karena masalah logistik, batas waktu itu tertunda hingga 20 Juni.

Konflik Kolombia meletus pada tahun 1964 ketika FARC dan ELN - kelompok pemberontak yang lebih kecil - mengangkat senjata untuk hak tanah pedesaan.

Kekerasan tersebut melibatkan berbagai kekuatan pemberontak dan paramiliter dan gerombolan obat bius serta pasukan negara.

Berdasarkan data otoritas setempat, konflik tersebut telah menyebabkan setidaknya 260.000 orang tewas dan lebih dari tujuh juta orang mengungsi.

Baca:Usai FARC, Kolombia Awali Perundingan Damai dengan Pemberontak ELN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com