Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Invasi Jerman ke Uni Soviet

Kompas.com - 22/06/2017, 19:15 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sejak awal tahun 1942, Tentara Merah sedikit demi sedikit berhasil memukul mundur tentara Jerman dari wilayah Uni Soviet.

Gagalnya Hitler menaklukkan Uni Soviet terbukti menjadi titik balik dalam jalannya perang di Eropa.

Dengan menyerang Uni Soviet, Jerman membuka front timur yang menyedot banyak sumber daya manusia dan militer Jerman.

Sibuknya Jerman meladeni Uni Soviet membuat sekutu bisa melakukan serangkaian serangan dari front barat dan dari arah Afrika.

Uni Soviet juga menjadi lokasi terjadinya beberapa pertempuran terbesar dalam Perang Dunia II seperti pertempuran Kurks dan Stalingrad.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Evakuasi Tentara Inggris dari Dunkirk Berakhir

Hasil operasi Barbarossa tak lebih dari sebuah kehancuran bagi angkatan perang Jerman.

Pada 22 Juni 1941, saat operasi ini dimulai, AD Jerman atau Wehrmacht memiliki 209 divisi dengan 163 divisi tempur.

Pada 31 Maret 1942, atau kurang dari setahun setelah operasi Barbarossa digelar, Wehrmacht tinggal memiliki 58 divisi dengan kapabilitas tempur.

Operasi Barbarossa, meski diakhiri dengan kekalahan Jerman, mengakibatkan korban tewas yang sangat besar di kedua belah pihak.

Di pihak Jerman dan sekutunya lebih dari 1 juta tentaranya tewas. Sedangkan di pihak Uni Soviet korban tewas mencapai hampir hampir 3 juta orang.

Dari sisi kerugian peralatan, Jerman kehilangan 2.800 pesawat terbang dan 2.830 buah tank. Sedangkan Uni Soviet kehilangan 21.200 unit pesawat terbang dan 20.500 buah tank.

Akibat invasi Jerman ini, ekonomi Uni Soviet nyaris hancur dengan 1.710 kota dan 70.000 desa hancur dengan hampir 26 juta warga Uni Soviet tewas akibat pertempuran atau kelaparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com