KOMPAS.com - pada 22 Juni 1941, Jerman menggelar sebuah operasi militer besar-besaran yang nantinya akan mengubah jalannya Perang Dunia II di Eropa.
Jerman menggelar Operasi Barbarossa untuk menaklukkan Uni Soviet, yang terbukti kemudian menjadi keputusan fatal yang dibuat Adolf Hitler.
Sebelum menggelar operasi ini sebenarnya Jerman dan Uni Soviet memiliki pakta untuk tak saling menyerang.
Namun, Hitler melanggar pakta itu karena keinginannya menaklukkan wilayah barat Uni Soviet agar dapat diisi warga Jerman dan menggunakan bangsa Slavia sebagai tenaga kerja untuk keperluan perang.
Alasan lain Jerman melanggar kesepakatan dengan Uni Soviet adalah untuk merebut sumber daya minyak di pegunungan Kaukasus.
Setelah dirancang sejak pertengahan 1940, akhirnya Jerman mengirimkan 3 juta tentara, 19 divisi panser, 3.000 tank, 2.500 pesawat tempur, dan 7.000 artileri dalam invasi militer terbesar dalam sejarah dunia.
Selain itu, untuk menginvasi wilayah barat Uni Soviet yang terbentang sepanjang 2.900 kilometer itu Jerman juga mengerahkan 600.000 unit kendaraan bermotor berbagai jenis dan 700.00 ekor kuda.
Di awal operasi militer ini, Jerman nampaknya dengan mudah merebut wilayah-wilayah strategis terutama Ukraina.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: AS Kalahkan Jepang dalam "Battle of Midway"
Meski memiliki pasukan dengan jumlah yang lebih besar ketimbang Jerman, ternyata Uni Soviet tak menyangka Hitler akan mengkhianati kesepakatan non-agresi yang diteken pada 1939.
Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin sebenarnya sudah diperingatkan para penasihatnya, bahkan PM Inggris Winston Chuchill, terkait ancaman serangan Jerman.
Akibat ketidaksiapan itu, di hari pertama operasi ini Jerman berhasil menghancurkan lebih dari 1.000 pesawat tempur Uni Soviet.
Meski melawan dengan gigih, pasukan Uni Soviet yang kaget tak terkordinasi sehingga tak mampu menahan laju pasukan Jerman.
Alhasil, pasukan Jerman dalam beberapa hari pertama invasi berhasil masuk hingga hampir 500 kilometer ke dalam wilayah Uni Soviet.
Namun, gerak maju Jerman tertahan saat hendak masuk ke kota Moskwa. Sejak 2 Oktober 1941 hingga 7 Januari 1942 Uni Soviet berhasil mempertahankan Moskwa.
Datangnya musim dingin banyak membantu Uni Soviet, karena Jerman tak mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.