Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Salman Tunjuk Putra Mahkota Baru, Siapakah Dia?

Kompas.com - 22/06/2017, 05:35 WIB

RIYADH, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi telah memecat keponakannya, Mohammed bin Nayef (57) dari posisi putra mahkota, dan mengangkat putranya sendiri, Mohammed bin Salman (31), dalam sebuah reshuffle besar pada Rabu (21/6/2017).

Mohammed dikukuhkan sebagai putra mahkota penerus takhta di garis pertama.

Putra Raja Salman ini dinilai sebagai figur reformis, yang bisa membangun ekonomi Arab Saudi pasca-era minyak bumi.

Pangeran Mohammed bin Salman (31) dengan dekrit Raja ini, dikukuhkan di jajaran pertama pewaris takhta kerajaan Arab Saudi, menggantikan posisi sepupunya Mohammed bin Nayef.

Sejak lama memang sudah beredar dugaan kuat, bahwa Mohammed bin Nayef akan digeser dari posisi pertama pewaris takhta, digantikan oleh lingkaran dalam yakni salah seorang putra Raja Salman.

Baca: Raja Salman Tunjuk Putra Mahkota yang Baru

Namun, pemilihan waktu untuk pengumuman dekrit raja tersebut cukup mengejutkan.

Pangeran Mohammed bin Nayef yang adalah keponakan raja Salman sendiri, dipuji secara luas untuk peranannya sebagai pimpinan lembaga antiterorisme Arab Saudi.

Dia juga mendapat pujian untuk upayanya menekan kampanye serangan bom oleh Al Qaeda dari tahun 2003 hingga 2006.

Generasi baru

Sementara pangeran Mohammen bin Salman sejak beberapa tahun terakhir disebut "orang kuat” dan digadang-gadang menggantikan ayahnya di tampuk kekuasaan monarki di Riyadh.

Lulusan jurusan hukum dari Al Saud University ini sejak 2009 jadi penasehat khusus bagi ayahnya Salman, yang saat ini masih menjabat sebagai gubernur Riyadh.

Saat ini dia memegang jabatan sebagai menteri pertahanan, yang akan ia jabat rangkap dengan jabatan barunya sebagai wakil kepala pemerintahan.

Selain itu, dia juga bertanggung jawab atas kebijakan energi, dan memimpin dewan ekonomi yang bertugas memperbaiki perekonomian negeri itu.

Pengukuhan pangeran Mohammed bin Salman sebagain pewaris takhta nomor satu, dinilai sebagai simbol pengakuan Raja Arab bagi mayoritas populasi generasi muda di negara kerajaan kaya minyak itu.

Baca: Raja Salman Sebut Iran Sebagai Sponsor Terorisme Dunia

Hampir separuh dari total 32 juta populasi rakyat Arab Saudi adalah generasi berusia di bawah 25 tahun.

Saat ini calon pewaris takhta kerajaan Arab Saudi itu sedang menggarap proyek ambisius "Vision 2030” yang targetnya adalah mereformasi ekonomi kerajaan.

Juga di waktu belakangan, Mohammed bin Salman yang cucu-buyut langsung pendiri kerajaan mendiang Raja Abdul Aziz kerap mewakili ayahnya, Raja Salman yang mulai tidak fit,  dalam menghadiri undangan di luar negeri.

Satu-satunya kendala yang menghalangi Mohammed bin Salman hingga saat ini adalah usianya (31) yang masih dianggap terlalu muda untuk menjadi penerus monarki.

Namun setelah dekrit Raja, semua hambatan disingkirkan.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, penunjukan Mohammed bin Salman sebagai penerus takhta nomor satu, disetujui oleh 31 dari 34 orang anggota dewan penerus takhta kerajaan Arab Saudi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com