Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2017, 15:38 WIB

YULIN, KOMPAS.com - Sebuah festival daging anjing yang terkenal dan juga kontroversial di China, kembali digelar, Rabu (21/6/2017) di Kota Yulin, Provinsi Guangxi, China.

Para tukang jagal terlihat beraksi menyingkirkan taring anjing-anjing itu, dan mengambil dagingnya untuk dimasak.

Festival ini kembali berlangsung, meski sempat muncul kontroversi, dan kabar adanya pelarangan setelah pelaksanaan festival serupa tahun lalu.

Seperti diberitakan AFP, awalnya sidah tersiar kabar bahwa pihak berwenang akan melarang daging anjing dalam acara musim panas tahunan di kota itu.

Kelompok pembela hak hewan mengatakan, telah tercapai kesepakatan antara para vendor dengan otoritas setempat.

Disebutkan, kompromi yang disepakati adalah setiap kios hanya menyediakan dua ekor anjing.

Baca: Meski Dikecam, Festival Daging Anjing Terus Berlanjut

Kendati ada kesepakatan itu, namun di lokasi festival terlihat banyak bangkai anjing bertumpuk di tiap-tiap lapak yang ikut dalam festival itu.

Kelompok pembela kesejahteraan hewan setempat juga menyebutkan, angka penjualan daging anjing dalam festival kali ini terlihat menurun dari tahun-tahun sebelumnya. 

Tak hanya daging, dalam festival ini juga dijual produk lain, seperti lidah sapi, dan juga daging babi. Tapi, mereka juga menjual bagian anjing lain, termasuk hati. 

Pasar ini juga menjual komoditas unggas, ikan, dan sayur-sayuran, termasuk buah leci. 

Berlangungny acara ini mendapat mengawalan ketat dari aparat kepolisian. Mereka berjaga di seluruh persimpangan yang berada di dekat lokasi acara. 

Seorang pemilik restoran bermarga Yang mengatakan, dia menjual sup nasi di pagi hari, dan di siang hari para pelanggan bisa memesan daging anjing. 

"Bisnis selama festival berlangsung mendatangkan keuntungan sekitar sembilan kali lipat. Tapi jangan khawatir, kami selalu berhasil memiliki cukup anjing," kata dia.

Yang menambahkan, dia berencana menjual enam ekor anjing setiap hari selama festival berlangsung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com