Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Takkan Mau Bernegosiasi dengan Negara Tetangga di Teluk

Kompas.com - 21/06/2017, 07:15 WIB

DOHA, KOMPAS.com - Qatar takkan bernegosiasi dengan negara-negara tetangga untuk menyelesaikan krisis diplomatik di kawasan Teluk.

Kecuali jika Arab Saudi dan sekutunya terlebih dahulu mencabut embargo ekonomi dan perhubungan yang mereka terapkan dua pekan lalu.

Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, mengungkapkan hal itu di Doha, Selasa (20/6/2017) seperti dilaporkan Reuters. 

“Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara tetangganya sejauh mereka masih menerapkan ‘blokade’,” kata Al-Thani. 

Baca: Simaklah, 10 Pemicu Krisis Diplomatik di Qatar

"Mereka harus terlebih dahulu mencabut blokade jika ingin bernegosiasi," tegasnya di depan para wartawan. 

Al-Thani juga mengatakan, "Sampai sekarang, kami tidak melihat ada kemajuan soal pencabutan blokade, yang merupakan syarat untuk melangkah maju" ke meja perudingan,  

Arab Saudi dan sekutu-sekutu Arab-nya, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Bahrain telah mengucilkan Qatar yang dituduh mendukung terorisme.

UEA mengatakan, sanksi terhadap negara itu bisa berlangsung selama bertahun-tahun, kecuali jika Doha mengabulkan tuntutan negara-negara kuat Arab. 

Tuntutan itu direncanakan akan diungkapkan dalam beberapa hari mendatang. Doha membantah semua tuduhan dari negara-negara  tetangganya.

Baca: Semua Unta dan Domba Qatar Diusir dari Padang Arab Saudi

Selain itu, Qatar juga dituduh berhubungan dekat dengan Iran, musuh bebuyutan Arab Saudi. Akibat pengucilan terhadap Qatar, ketegangan di Teluk pun meningkat.

Perselisihan itu telah menimbulkan keretakan di antara beberapa negara sekutu utama Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.

Negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Qatar membantah bahwa mereka berniat melakukan blokade. 

Presiden AS Donald Trump mendukung langkah-langkah tegas terhadap Qatar, meski pun Deplu AS dan Pentagon selalu berupaya untuk bersikap netral. 

Pada Senin (19/6/2017), Qatar menggelar latihan perang bersama pasukan Turki, untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki sekutu dekat setelah dua pekan krisis diplomatik.

Baca: Turki Unjuk Kekuatan di Doha Saat Qatar Alami Krisis Diplomatik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com