Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korsel Tuding Korut di Balik Kematian Otto Warmbier

Kompas.com - 20/06/2017, 19:40 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-In menuding Korea Utara bertanggung jawab berat atas kematian mahasiswa Amerika Serikat Otto Warmbier. 

Dia pun menggambarkan bahwa rezim Korut adalah rezim yang tidak rasional.

Pemuda 22 tahun yang dilepaskan dalam keadaan koma pekan lalu, setelah hampir 18 bulan ditahan di Korut, meninggal dunia pada hari Senin kemarin. 

Kondisi itu mendorong Presiden AS Donald Trump semakin menuding kebrutalan pemerintah di Pyongyang. 

Baca: Presiden Trump Sebut Korea Utara Sebagai Rezim Brutal

Sebelumnya, Warmbier ditangkap dan dihukum karena dituduh telah mencuri poster politik di hotel. 

Warmbier dievakuasi ke AS pada Selasa pekan lalu, dengan kondisi kerusakan otak yang parah.

Dia meninggal enam hari kemudian, dikelilingi kerabat di kota asalnya di Cincinnati.

Baca: Mahasiswa AS Meninggal Setelah 6 Hari Dievakuasi Darurat dari Korut

"Ya, ini terjadi saat Warmbier ditahan pemerintah Korea Utara," kata Moon kepada CBS, yang dikutip AFP.

"Kami tidak tahu pasti bahwa Korea Utara membunuh Warmbier, tapi saya yakin bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang berat dalam proses yang menyebabkan kematian Warmbier," ungkap Moon Jae-In.

Sebelumnya, Korea Utara menyebut, Warmbier mengalami koma setelah dia dijatuhi hukuman tahun lalu. Awalnya, pemuda itu disebut mengalami botulisme dan diberi pil tidur.

Butolisme adalah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan bakteri clostridium botulinum.

Racun yang dihasilkan bakteri ini menyerang sistem saraf seperti otak, tulang belakang, saraf lainnya, dan menyebabkan kelumpuhan otot.

Tes medis yang dilakukan di AS tidak memberikan bukti konklusif mengenai penyebab cedera neurologis yang dialami Warmbier, dan tidak ada bukti infeksi botulisme sebelumnya.

Moon pun mendapat pertanyaan apakah kasus Warmbier akan mempengaruhi upaya dia untuk merangkul Korea Utara.

Baca: Dekati Pyongyang, Presiden Korsel Tunjuk Pejabat Baru Khusus Korut

"Saya yakin kita sekarang harus memiliki persepsi bahwa Korea Utara adalah rezim yang tidak rasional," jawab Moon,

"Bekerja dengan negara seperti itu, kita harus mencapai tujuan pembongkaran total program nuklir Korea Utara," kata Moon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com