Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Trump Sebut Korea Utara Sebagai Rezim Brutal

Kompas.com - 20/06/2017, 16:05 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (19/6/2017), menyebut pemerintah Korea Utara sebagai "rezim brutal".

Pernyataan ini dilontarkan Trump setelah Otto Warmbier (22) mahasiswa AS yang dibebaskan Korea Utara dalam kondisi koma akhirnya meninggal dunia.

"Ini adalah rezim yang sangat brutal. Hal buruk tak bisa dihindari tapi setidaknya kita bisa kembalikan dia ke keluarganya," ujar Trump di Gedung Putih.

Baca: Mahasiswa AS Meninggal Setelah 6 Hari Dievakuasi Darurat dari Korut

Dalam pernyataan terpisah, Trump menyampaikan rasa duka cita mendalam untuk keluarga Warmbier yang baru saja kehilangan putra mereka.

"Tak ada hal yang lebih tragis dari. orangtua yang kehilangan anak yang tengah berada di masa-masa terbaik mereka," ujar Trump.

"Doa kami untuk keluarga, teman, dan siapa saja yang mencintai Otto," lanjut Trump.

Trump melanjutkan, nasib buruk yang dialami Otto membuat pemerintah Amerika semakin bertekad untuk mencegah tragedi serupa berulang.

"Pemerintah AS akan berusaha keras agar tragedi yang menimpa orang tak berdosa di tangan rezim yang tak menghormati hum dan HAM tak terulang kembali," Trump menegaskan.

"Amerika Serikat sekali lagi mengecam kebrutalan rezim Korea Utara dan kami berduka untuk korban terakhir rezim itu," tambah Trump.

Sebelumnya, Otto Warmbier, mahasiswa Amerika Serikat (AS) yang dihukum 15 tahun kerja paksa di Korea Utara dibebaskan dalam keadaan koma pada pekan lalu.

Baca: Korut Bebaskan Mahasiswa AS yang Dihukum 15 Tahun Kerja Paksa

Otto ditahan hampir 18 bulan dari 15 tahun masa tahanan yang seharusnya dia jalani. Dia dievakuasi ke AS pada Selasa, 13 Juni 2017, dalam keadaan koma karena kerusakan otak yang sangat parah.

Enam hari setelah evakuasi darurat tersebut, Otto meninggal dunia. Keluarga dan para kerabatnya di Cincinnati, Ohio, sangat berduka atas kematian tragis Warmbier itu, seperti dilaporkan Reuters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com