WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Senin (19/6/2017), menyebut pemerintah Korea Utara sebagai "rezim brutal".
Pernyataan ini dilontarkan Trump setelah Otto Warmbier (22) mahasiswa AS yang dibebaskan Korea Utara dalam kondisi koma akhirnya meninggal dunia.
"Ini adalah rezim yang sangat brutal. Hal buruk tak bisa dihindari tapi setidaknya kita bisa kembalikan dia ke keluarganya," ujar Trump di Gedung Putih.
Baca: Mahasiswa AS Meninggal Setelah 6 Hari Dievakuasi Darurat dari Korut
Dalam pernyataan terpisah, Trump menyampaikan rasa duka cita mendalam untuk keluarga Warmbier yang baru saja kehilangan putra mereka.
"Tak ada hal yang lebih tragis dari. orangtua yang kehilangan anak yang tengah berada di masa-masa terbaik mereka," ujar Trump.
"Doa kami untuk keluarga, teman, dan siapa saja yang mencintai Otto," lanjut Trump.
Trump melanjutkan, nasib buruk yang dialami Otto membuat pemerintah Amerika semakin bertekad untuk mencegah tragedi serupa berulang.
"Pemerintah AS akan berusaha keras agar tragedi yang menimpa orang tak berdosa di tangan rezim yang tak menghormati hum dan HAM tak terulang kembali," Trump menegaskan.
"Amerika Serikat sekali lagi mengecam kebrutalan rezim Korea Utara dan kami berduka untuk korban terakhir rezim itu," tambah Trump.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.