Namun, keputusan Vucic mencalonkan Brnabic menjadi perdana menteri ditentang kelompok pro-Rusia.
Selain itu, Dveri, kelompok oposisi konservatif yang dekat dengan Gereja Ortodoks menyebut, penunjukan Brnabic karena tekanan Barat.
"Sangat mungkin partai berkuasa tak memiliki kandidat perdana menteri selain yang diusulkan Barat, yang mendikte semua langkah pemerintah," demikian pernyataan Partai Dveri.
Baca: PM Luksemburg Nikahi Pasangan Homoseksualnya
Kecaman terhadap langkah ini juga datang dari rekan koalisi Presiden Vucic yang geram dengan keputusan itu.
"Ana Brnabic bukan perdana menteri saya," ujar Dragan Markovic-Palma seorang politisi nasionalis kepada kantor berita Beta.
Sebelumnya, Markovic-Palma menegaskan, siapa saja yang akan menduduki jabatan perdana menteri harus memiliki sedikitnya dua orang anak.