SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara menyebut, pembebasan mahasiswa Amerika Serikat Otto Frederick Warmbier dilakukan dengan alasan kemanusiaan.
Media pemerintah setempat mengungkapkan hal itu, Kamis (15/6/2017), atau dua hari setelah Warmbier dievakuasi dari Pyongyang.
Wambier dibawa dalam keadaan koma. Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan pemuda 22 tahun ini sudah koma sejak Maret 2016.
Baca: Mahasiswa AS yang Dibebaskan Korut, Sudah Setahun dalam Kondisi Koma
Mahasiswa Universitas Virginia asal Cincinnati ini menghabiskan waktu sekitar 18 bulan di dalam sel tahanan, setelah ditangkap karena mencuri poster politik dari sebuah hotel.
Pihak keluarga meyakini, Warmbier diteror dan disiksa selama berada di dalam penjara.
Kini, kantor berita yang dikelola Pemerintah Korut dalam pernyataan satu baris menyebutkan alasan pembebasan tersebut.
"Otto Frederick Warmbier, yang telah bekerja keras, dikirim pulang pada tanggal 13 Juni 2017 atas dasar kemanusiaan. Hal itu sesuai dengan keputusan yang dibuat pada hari yang sama oleh Pengadilan Pusat Korea Utara."
Pembebasan Warmbier terjadi setelah serangkaian kontak diplomatik rahasia antara Washington dan Pyongyang.
Kontak itu memuncak ketika Joseph Yun, utusan khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Korea Utara, melakukan perjalanan ke Pyongyang untuk membebaskan Warmbier.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.