Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Sebut Pembebasan Mahasiswa AS karena Alasan Kemanusiaan

Kompas.com - 15/06/2017, 12:46 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara menyebut, pembebasan mahasiswa Amerika Serikat Otto Frederick Warmbier dilakukan dengan alasan kemanusiaan.

Media pemerintah setempat mengungkapkan hal itu, Kamis (15/6/2017), atau dua hari setelah Warmbier dievakuasi dari Pyongyang.

Wambier dibawa dalam keadaan koma. Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan pemuda 22 tahun ini sudah koma sejak Maret 2016. 

Baca: Mahasiswa AS yang Dibebaskan Korut, Sudah Setahun dalam Kondisi Koma

Mahasiswa Universitas Virginia asal Cincinnati ini menghabiskan waktu sekitar 18 bulan di dalam sel tahanan, setelah ditangkap karena mencuri poster politik dari sebuah hotel.

Pihak keluarga meyakini, Warmbier diteror dan disiksa selama berada di dalam penjara. 

Kini, kantor berita yang dikelola Pemerintah Korut dalam pernyataan satu baris menyebutkan alasan pembebasan tersebut.

"Otto Frederick Warmbier, yang telah bekerja keras, dikirim pulang pada tanggal 13 Juni 2017 atas dasar kemanusiaan. Hal itu sesuai dengan keputusan yang dibuat pada hari yang sama oleh Pengadilan Pusat Korea Utara."

Pembebasan Warmbier terjadi setelah serangkaian kontak diplomatik rahasia antara Washington dan Pyongyang.

Kontak itu memuncak ketika Joseph Yun, utusan khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Korea Utara, melakukan perjalanan ke Pyongyang untuk membebaskan Warmbier.

"Joseph Yun pergi ke Pyongyang untuk menemani Warmbier," kata Thomas Shannon, Wakil Menteri Luar Negeri bidang Politik, kepada wartawan di Seoul, Rabu kemarin.

Orangtua Warmbier, Fred dan Cindy mengatakan, mereka diberitahu bahwa Warmbier koma setelah sakit akibat botulisme (keracunan bakteri) dan diberi pil tidur.

"Otto tidak dalam kondisi bagus sekarang," kata Fred Warmbier kepada Fox News, kemarin.

The New York Times melaporkan seorang pejabat senior AS mengatakan, otoritas berwenang baru-baru ini menerima data intelijen yang menunjukkan Warmbier berulang kali dipukuli saat dalam tahanan.

Pelepasan tersebut terjadi di tengah ketegangan antara Washington dan Pyongyang menyusul serangkaian tes rudal oleh Korea Utara.

Baca: Siapa Warga AS yang Ditangkap di Korea Utara?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com