Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/06/2017, 21:48 WIB
EditorPascal S Bin Saju

SYDNEY, KOMPAS.com - Menteri Kontra Terorisme New South Wales (NSW), Australia, David Elliot, meminta lebih banyak organisasi non-pemerintah untuk melaporkan perilaku pelanggan di wilayah kerjanya, yang dinilai mencurigakan, kepada badan-badan intelijen.

Elliot mengatakan, serangan baru-baru ini di Inggris dan di Australia telah dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan terorisme namun tidak dipantau oleh pihak berwenang.

"Kegiatan sehari-hari mereka seringkali berada di bawah radar pengawasan ... orang-orang yang mungkin telah diketahui polisi atau otoritas atau agensi namun karena mereka berada di ujung bawah spektrum, mereka belum tentu menjadi perhatian utama polisi atau otoritas atau agensi," kata Elliot

Menurutnya organisasi non-pemerintah yang memiliki kontak sehari-hari dengan masyarakat dapat membantu otoritas intelijen dengan melaporkan perilaku yang mencurigakan.

"Sebagian besar serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir telah melibatkan, secara tragis, perusahaan sektor swasta," katanya.

Baca: Indonesia-Australia Siapkan Kerja Sama Telusuri Aliran Dana Terorisme

Sejauh ini industri perbankan, maskapai penerbangan, dan sektor game telah memiliki saluran pelaporan yang sudah diberlakukan.

Damien Kelly dari Kamar Dagang Australia mengatakan bahwa sektor bisnis pada prinsipnya sepakat dengan gagasan ini.

Namun, pihaknya membutuhkan lebih banyak informasi tentang apa yang akan diharapkan untuk dilaporkan oleh sektor industri.

Komunitas bisnis melalui Kamar Dagang siap membantu dengan cara apapun.

“Namu, pertama-tama kita perlu melakukan dialog untuk mengetahui secara tepat informasi macam apa yang dicari polisi dan para pelaku terorisme, dan kemudian kita dapat mengetahui dengan tepat bagaimana kita bisa membantu, "katanya.

Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian, mengatakan jika sektor bisnis mampu meningkatkan komunikasi mereka dengan pihak berwenang, maka privasi orang Australia biasa dapat terkena dampaknya.

Baca: Ancaman Terorisme di Australia Semakin Memburuk

"Saya pikir kita semua menerima bahwa secara individu kita mungkin perlu melepaskan sedikit privasi untuk menjaga agar semua orang tetap aman," katanya.

Sri Naroju, yang mengelola bisnis penyewaan mobil di Westmead, mengatakan bahwa dia senang melakukan apapun yang dia bisa lakukan untuk membantu pihak berwenang dalam penyelidikan terorisme.

Naroju mengatakan bahwa bisnisnya menolak melayani orang yang tampaknya mencurigakan atau mencoba menggunakan dokumen palsu.

"Ada banyak hal yang bisa kami lakukan, tapi kami berusaha sebaik mungkin untuk tidak menyewakan mobil kepada orang-orang yang mencurigakan," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com