MARAWI, KOMPAS.com - Pasukan militer Filipina yang berjuang di wilayah Marawi menggelar upacara pengibaran bendera kebangsaan, di Marawi, Senin (12/6/2017).
Prosesi penuh linangan air mata itu dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Filipina, dan mengenang para korban yang tewas dalam konflik dua pekan terakhir.
"Ini didedikasikan untuk tentara yang memberikan hidup mereka untuk melaksanakan misi kami di Kota Marawi," kata Kolonel Jose Maria Cuerpo, Komandan Brigade Angkatan Darat Filipina yang bertempur di Marawi.
Sebelumnya, otoritas Filipina menargetkan bisa merebut Mawari sepenuhnya bersamaan dengan hari kemerdekaan yang jatuh pada hari ini.
"Seperti yang Anda tahu, targetnya adalah membebaskan Marawi hari ini, 12 Juni, tapi Anda dapat melihat betapa rumitnya masalah yang ada, dan muncul berapa perkembangan baru."
Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano kepada wartawan di Manila, seperti dikutip AFP.
Hingga hari ini, pertempuran di Kota Marawi telah menyebabkan 58 tentara dan polisi tewas.
Selain itu, ada tak kurang dari 20 warga sipil yang dilaporkan ikut terbunuh.
Di pihak musuh diperkirakan ada 200 teroris yang tewas, sejak konflik pecah pada 23 Mei lalu.
Di samping itu, puluhan ribu orang telah meninggalkan Marawi, -kota berpenduduk Muslim terbesar di Filipina.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.