Menyusul kekalahan dalam perang enam hari 1967 melawan Israel, Jordania kehilangan Tepi Barat. Alhasil ribuan pengungsi Palestina membanjiri negeri itu sekaligus membuat populasi warga Palestina membengkak hingga 2 juta orang.
Dari basis barunya di Jordania, Yasser Arafat dan PLO melancarkan perlawanan terhadap Israel.
Serangan Palestina ini memicu balasan Israel yang justru mengakibatkan rakyat Jordania yang menjadi korban.
Kembali ke upaya pembunuhan Raja Hussein, salah satu sebabnya adalah kemarahan Palestina terhadap keterlibatan Raja Hussein dalam pembicaraan damai yang melibatkan Israel.
Pemimpin Fatah, faksi terbesar di Palestina, sebelumnya telah mengatakan semua kepala negara-negara Arab yang mencoba berdamai dengan Israel akan dibunuh.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Evakuasi Tentara Inggris dari Dunkirk Berakhir
Bukan kali ini saja Raja Hussein nyaris kehilangan nyawanya. Saat ayahnya Raja Abdullah tewas dibunuh pada 1951, dia juga terkena tembakan.
Pada Oktober 1969, pemerintah Jordania mengungkap rencana pembunuhan Raja Hussein. Dua bulan kemudian 14 anggota Partai Pembebasan Islam ditangkap dan dihukum mati.
Upaya lain penggulingan Raja Hussein terungkap pada awal 1970 dan muncul isu Amerika Serikat juga mendukung upaya untuk mengganti Raja Huseein dengan saudaranya Pangeran Hassan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.