DUBAI, KOMPAS.com - Pasukan Qatar yang ditempatkan di Arab Saudi sebagai bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi untuk memerangi pemberontak Houthi, yang bersekutu dengan Iran di Yaman, kembali ke Qatar, demikian televisi pemerintah di akun Twitter-nya.
Menurut kantor berita Reuters, Kamis (8/6/2017), pasukan Qatar telah ditempatkan di Arab Saudi selatan, menurut laporan itu, untuk memperkuat pertahanan Saudi melawan serangan Houthi.
Arab Saudi dan sekutu-sekutunya di Liga Arab telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena diduga mendukung terorisme dan memiliki hubungan dengan Iran.
Riyadh mengatakan, bahwa Doha telah dikeluarkan dari koalisi yang dibentuk pada 2015 untuk melawan kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar Yaman bagian utara.
Baca: 7 Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik, Ada Apa dengan Qatar
Organisasi Kerja sama Islam (OKI) meminta Qatar untuk menghormati komitmennya dalam upaya bersama melawan terorisme setelah pengucilan oleh sejumah negara anggota OKI di Liga Arab.
Sekretariat Jenderal OKI menyatakan telah mengikuti perkembangan terkini di Teluk terkait pada pengucilan Qatar oleh negara Arab karena mendukung terorisme, demikian pernyataan pers OKI.
Sekretariat Jenderal OKI meminta Qatar untuk menghormati komitmen dan kesepakatan yang telah ditandatangani di dalam Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja sama Teluk, terutama terkait upaya menghentikan dukungan terhadap kelompok dan kegiatan teroris.
Baca: Krisis Qatar Menyulitkan Negara Muslim Non-Arab
OKI meminta semua anggota OKI, termasuk Qatar, mematuhi prinsip-prinsip Piagam OKI, yang menyerukan agar mematuhi kebijakan bertetangga yang baik, menghormati kedaulatan, independensi dan integritas teritorial, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri setiap anggota.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.