Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalajengking dan Ular, Ancam Warga Mosul di Tenda Pengungsian

Kompas.com - 09/06/2017, 05:56 WIB

KHAZIR, KOMPAS.com - Warga sipil yang lolos dari pertempuran di Kota Mosul, Irak, ternyata masih menghadapi persoalan yang juga mengancam nyawa di tempat pengungsian.

Ancaman itu datang dari kalajengking dan ular yang menyerang sejumlah tenda pengungsian yang mereka huni.  

Musim panas telah tiba. Di kamp Khazir, -salah satu kamp terbesar bagi warga sipil korban keganasan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), reptil dan serangga pun bertambah banyak.  

Sekitar 32.000 orang yang melarikan diri dari tirani para teroris tinggal di sekitar 7.000 tenda.

Belakangan muncul ketakutan baru saat kasus sengatan kalajengking dan gigitan ular dilaporkan meningkat.  

Luai Mohammed Yusef misalnya. Dia menggunakan peti plastik dan beberapa senar untuk membuat "sangkar" bagi bayi perempuan berusia enam minggu.

Tempat itu digantung di tengah tenda, demi menghindari serangan kalejengking dan ular.

"Saya tidak bisa menyediakan tempat tidur yang bisa membuat dia tidur nyenyak, karena saya tidak mampu membelinya. Jadi saya membuat ini," kata Luai yang tiba di Khazir bersama istri dan bayinya yang baru lahir.

"Dia berhenti menangis saat saya memasukkannya ke dalam kotak ini untuk tidur," kata anak berusia 22 tahun itu kepada AFP.

Menurut keterangan Pemerintah Irak, lebih dari 800.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, sejak sebuah serangan besar diluncurkan pada bulan Oktober 2016.

Serangan itu menargetkan perginya teroris ISIS dari Mosul, sebuah kota yang ditaklukkan para teroris sejak tiga tahun silam.

Kebanyakan dari mereka mengungsi sejak sebuah operasi besar di sisi barat kota dimulai pada 19 Februari.

Baca: ISIS Tinggal Kuasai 12 Kilometer Persegi Wilayah Kota Mosul

Putri Luai, Siham tidur nyenyak di tempat tidurnya yang tergantung di tenda.

"Pada awalnya dia akan tidur di lantai, tapi suatu hari saya merasa takut saat melihat semacam serangga merangkak naik ke arahnya," kata dia.

"Saya panik dengan bayangan bahwa dia bisa digigit reptil."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com