KIGALI, KOMPAS.com - Krisztian Gyongyi, seorang ahli ekologi asal Hungaria terbunuh oleh seekor badak hitam di Taman Nasional Akagera, Rwanda.
Serangan itu terjadi ketika Krisztian Gyongyi sedang melacak keberadaan hewan tersebut.
Peter Fearnhead, CEO African Parks di Rwanda, Gyongyi telah berperan dalam mendukung reintroduksi badak hitam ke taman nasional.
Fearnhead mengatakan kepada Associated Press, Kamis (8/6/2017), Gyongyi telah melatih penjaga hutan untuk melacak dan melindungi badak.
Sedikitnya, ada 18 badak hitam kembali ke Rwanda dari Afrika Selatan bulan lalu, atau satu dekade setelah hewan terakhir itu terlihat di negara Afrika Timur.
Lebih dari 50 badak hitam tinggal di Taman Nasional Akagera pada 1970-an. Namun mereka diburu oleh pemburu hingga mereka menghilang.
Baca: Hadiah Rp 40 Juta bagi Penemu Cula Badak Hitam yang Raib
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.