Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2017, 19:44 WIB

KIGALI, KOMPAS.com - Krisztian Gyongyi, seorang ahli ekologi asal Hungaria terbunuh oleh seekor badak hitam di Taman Nasional Akagera, Rwanda.

Serangan itu terjadi ketika Krisztian Gyongyi sedang melacak keberadaan hewan tersebut.

Peter Fearnhead, CEO African Parks di Rwanda, Gyongyi telah berperan dalam mendukung reintroduksi badak hitam ke taman nasional.

Fearnhead mengatakan kepada Associated Press, Kamis (8/6/2017), Gyongyi telah melatih penjaga hutan untuk melacak dan melindungi badak.

Sedikitnya, ada 18 badak hitam kembali ke Rwanda dari Afrika Selatan bulan lalu, atau satu dekade setelah hewan terakhir itu terlihat di negara Afrika Timur.

Lebih dari 50 badak hitam tinggal di Taman Nasional Akagera pada 1970-an. Namun mereka diburu oleh pemburu hingga mereka menghilang.

Baca: Hadiah Rp 40 Juta bagi Penemu Cula Badak Hitam yang Raib

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com