Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2017, 13:03 WIB
EditorGlori K. Wadrianto

MARAWI, KOMPAS.com - Berbekal terowongan anti-bom, senjata anti-tank yang disembunyikan di masjid, perisai manusia, dan penguasaan medan, kelompok milisi Marawi, di Filipina selatan, dapat bertahan di wilayah itu.

Keunggulan itu terbukti sanggup memberikan perlawanan lebih kuat kepada pasukan militer Filipina yang mencoba menumpas mereka. 

Kini, sudah dua minggu berlalu sejak pasukan teroris itu mengibar-ngibarkan bendera hitam milik kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Marawi, mereka tak kunjung dapat ditaklukkan.

"Keuntungan dari musuh adalah penguasaan medan mereka, mereka tahu di mana gang terkecil sekali pun dan mereka bebas untuk berkeliling," ungkap Mayor Rowan Rimas, petugas operasi untuk Marinir Filipina, di Marawi, seperti dikutip AFP.

"Mereka tahu dari mana asal pasukan pemerintah, dan di mana mereka berlindung, mereka memiliki penembak jitu, dan posisi tersebut mereka dipertahankan dengan baik."

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengakui pada awal konflik, pasukan keamanan terkejut ketika puluhan orang bersenjata muncul di jalan-jalan Kota Marawi. 

Pemandangan itu muncul setelah sebuah serangan militer yang gagal untuk menangkap salah satu pemimpin mereka, Isnilon Hapilon.

Baca: Apa yang Terjadi di Marawi, dan Siapa Isnilon Hapilon?

Mereka muncul dari rumah-rumah di Marawi kota Islam terbesar di Filipina, -negara berpenduduk mayoritas Katolik.

Kekuatan tak terduga itu memberikan perlawanan, termasuk menyandera pemuka agama Katolik yang ada di sana.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com