Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tentara India Serbu Kuil Emas di Amritsar

Kompas.com - 06/06/2017, 19:00 WIB

KOMPAS.com - pada 6 Juni 1984, militer India menyerbu Kuil Emas di Amritsar, negara bagian Punjab yang diduduki kelompok militan Sikh.

Operasi militer bersandi Blue Star itu digelar atas perintah Perdana Menteri Indira Gandhi untuk menyingkirkan pemimpin kelompok militan Sikh Jarnail Singh Bhindranwale.

Bhindranwale dan pengikutnya menduduki kompleks kuil Harmandar Sahib sebagai puncak perlawanan umat Sikh yang merasa didiskriminasi warga mayoritas Hindu.

Tujuan utama Bhindranwale adalah meloloskan Resolusi Anandpur yang dikumandangkan partai politik Sikh, Shiromani Akali Dal pada 1973 dan menginginkan negeri Khalistan yang terpisah dari India.

Sebelum berkonflik dengan pemerintah India, Bhindranwale sudah menjadikan kompleks kuil Harmandar Sahib atau Kuil Emas sebagai basis organisasinya sejak 1982.

Situasi memanas ketika pada 23 April 1983, deputi inspektur jenderal kepolisian Punjab AS Atwal tewas ditembakketika meninggalkan Kuil Emas.

Saat itu Harmandir Sahib dan permukiman di sekitarnya disulap menjadi perbentengan bahkan, menurut harian The Statesman, sejumlah senapan mesin ringan dan senjata semi-otomatis dibawa masuk ke kompleks itu.

Kembali ke Operasi Blue Star, PM Indira Gandhi awalnya meminta Letjen SK Sinha, calon panglima AD India untuk merancang serangan ke Kuil Emas.

Namun, Letjen Sinha menentang operasi militer di kuil itu karena nilai keagamaanny yang sangat tinggi di mata umat Sikh. Sehingga Sinha menyarankan langkah-langkah alternatif.

Namun, PM Indira Gandhi tak menyukai usulan Sinha dan mencopotnya dari jabatan dan pencalonannya.

PM Gandhi lalu menunjukk Jenderal Arun Shridhar Vaidya sebagai panglima AD India yang kemudian merencanakan operasi Blue Star.

Serangan ke kuil itu diawali pada 1 Juni 1984 pada pukul 12.40 seteah pasukan cadangan kepolisian (CRPF) dan pasukan penjaga perbatasan (BSF) di bawah perintah angkatan darat menembaki kuil itu.

Pada 2 Juni, angkatan darat menutup perbatasan internasional dari Kashmir hingga Rajashtan.

Tujuh divisi tentara dikerahkan ke berbagai desa di Punjab. Di malam harinya, sensor media diberlakukan dan seluruh sarana transportasi di Punjab dibekukan.

Warga asing dilarang masuk ke Punjab lalu pasokan air bersih dan listrik juga diputus.

Pada 3 Juni, jam malam diberlakukan di seluruh Punjab dan tentara mengepung dan menutup semua akses keluar masuk kompleks Kuil Emas.

Pada 4 Juni, tentara mulai membombardir kommmpleks Kuil Emas termasuk tempat-tempat penampungan air dan kubu-kubu perbentengan.

Serangan bertubi-tubi itu menghancurkan pertahanan luar kelompoka Sikh yang dipimpin Jenderal Shabeg Singh. Sekitar 100 orang tewas dari kedua pihak dalam pertempuran ini.

Baku tembak sempat berhenti ketika Gurcharan Singh Tohra, kepala Komite Shiromani Gurdwara Parbandhak (SGPC) dikirim untuk berunding dengan Bhindrawale.

Namun, perundingan gagal membuahkan hasil dan baku tembak berlangsung terus hingga jatuh korban cukup besar di kedua belah pihak.

Akhirnya, pada tengah tengah malam, 6 Juni 1984, militer India memutuskan melakukan serangan habis-habisan dengan menggunakan tank.

Tank-tank tipe Vijayanta menembaki Akal Takhat, satu dari lima pusat kekuasaan Sikh yang berada di dalam kompleks Kuil Emas.

Akibat tembakan yang bertubi-tubi itu, sekelompok pengikut Bhindrawale mencoba melarikan diri tetapi tewas disapu tembakan senapan mesin.

Kelompok Sikh terpojok di Akal Takhat dan baku tembak terus berlangsung. Pada 7 Juni 1984 militer secara umum sudah menduduki kompleks Kuil Emas tetapi perlawanan baru benar-benar berakhir pda 10 Juni.

Jumlah korban insiden ini tak bisa dipastikan. Sejumlah sumber menyebut sekitar 200-an anggota pejuang Sikh tewas termasuk Bhindranwale.
Sementara militer India disebut-sebut antara 87-136 personel tewas dan 200 lainnya terluka.

Akibat lain dari operasi militer ini adalah pembunuhan PM Indira Gandhi pada 31 Oktober 1984, yang dilakukan dua orang pengawalnya yang adalah penganut Sikh.

Pembunuhan Indira Gandhi ini memicu kerusuhan anti-Sikh 1984 dan gelombang pembunuhan umat Sikh di kota-kota besar India.

Sedangkan Jenderal Arun Shridhar Vaidya, panglima AD India saat operasi Blue Star digelar, tewas dibunuh dua orang Sikh di kota Pune pada 1986.

Kedua orang Sikh itu, Harjinder Singh Jinda dan Sukhdev Singh Sukha diadili dan dihukum gantung pada 7 Oktober 1992.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com