Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100.000 Anak Terjebak Perang di Mosul, 700.000 Orang Melarikan Diri

Kompas.com - 06/06/2017, 18:23 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Sekitar 100.000 anak-anak terjebak dalam keadaan sangat berbahaya di sisa daerah perlawanan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Mosul, Irak utara.

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Senin (5/6/2017), mengatakan, “Kami menerima laporan yang mengkhawatirkan bahwa warga, termasuk anak-anak, tewas di Mosul barat."

Ada pula sebagian anak-anak itu dijadikan perisai hidup oleh kelompok teror ISIS. Mereka terjebak di dalam pertempuran antara pasukan Irak dan militan.

Beberapa di antara anak-anak itu dipaksa untuk ikut dalam pertempuran. “Rumah sakit dan klinik juga diserang,”  demikian UNICEF sebagaimana dilaporkan Reuters.

Baca: ISIS Bunuh Ratusan Warga Mosul, Mayat Digantung di Tiang Listrik

"Beberapa anak juga dilaporkan tewas saat putus asa dan berusaha melarikan diri dari pertempuran yang semakin gencar dan terjadi setiap saat," kata UNICEF di Baghdad, Irak.

Para saksi mata melaporkan kepada UNICEF bahwa pada Sabtu (3/6/2017) mereka melihat puluhan jenazah, termasuk anak-anak, tergeletak di jalan.

Semuanya tewas tertembak ketika mereka sedang melarikan diri dari wilayah konflik bersenjata di Mosul.

Pasukan Irak merebut kembali Mosul timur pada Januari 2017 dan memulai sebuah serangan baru pada 27 Mei untuk merebut daerah sisa kekuatan kelompok ISIS di sisi barat kota itu. 

Serangan oleh pasukan Irak terhadap Mosul dimulai sejak Oktober 2016 dengan bantuan serangan udara dan darat pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).

Baca: Melihat Sepak Terjang "Sniper" Pembasmi Teroris ISIS di Mosul

Operasi serangan mliter itu berlangsung jauh lebih lama dari yang diperkirakan akibat para anggota ISIS berbaur di tengah warga sipil.

Sekitar 700.000 orang, atau sepertiga dari jumlah penduduk Mosul sebelum perang, telah melarikan diri, mencari perlindungan di tempat-tempat yang aman.

UNICEF mengatakan, "Serangan terhadap warga dan prasarana, termasuk rumah sakit, klinik, sekolah, rumah dan sistem air, harus segera dihentikan.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com