Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Diplomatik Qatar Ancam Pangan, Penerbangan, hingga Sepak Bola

Kompas.com - 06/06/2017, 06:29 WIB

Penerbangan ke kota-kota seperti Dubai, Abu Dhabi, Riyadh dan Kairo akan berhenti. Artinya, puluhan penerbangan tak beroperasi setiap hari.

Qatar Airways sudah mengumumkan pembatalan penerbangan ke Arab Saudi.

Baca: Qatar Airways Tutup Jalur Penerbangan ke Arab Saudi

"Semua konsumen yang sudah memesan tiket untuk penerbangan yang terdampak ke dan dari Arab Saudi akan diberi pilihan alternatif," demikian pernyataan Qatar Airways. 

"Termasuk pengembalian uang tiket penuh untuk tiket yang tak digunakan dan pemesanan kembali ke destinasi alternatif terdekat yang dilayani Qatar Airways tanpa tambahan biaya."

Namun, dilarang melintasi wilayah udara yang luas di kawasan itu juga akan menimbulkan persoalan besar lain.  Qatar Airways terpaksa mengubah jalur penerbangan, sehingga mau tak mau menambah durasi sebagian penerbangan.

Selain menambah bahan bakar, penambahan jam terbang juga dapat membuat penumpang merasa kesal.

Pertumbuhan Qatar Airways terjadi dengan menempatkannya sebagai pusat maskapai penerbangan, menghubungkan Asia dengan Eropa lewat Doha.

Pangan

Secara alamiah, negara-negara padang pasir kesulitan untuk menanam tanaman pangan. Dan kelangkaan pangan merupakan masalah khusus bagi Qatar, sebab jalan satu-satunya masuk lewat darat adalah perbatasan tunggal dengan Saudi.

Setiap hari ratusan lori melintasi perbatasan, dan pangan adalah satu satu pasokan utama.

Sekitar 40 persen pasokan pangan Qatar diyakini masuk lewat rute ini.

Arab Saudi menyatakan akan menutup perbatasan tersebut dan ketika lori berhenti beroperasi, maka Qatar akan tergantung pada pengiriman udara dan laut.

"Hal itu akan serta merta mendongkrak inflasi dan yang akan berdampak langsung pada warga biasa Qatar," kata Ghanem Nuseibeh, Direktur Cornerstone Global, sebuah perusahaan konsultan.

Dia juga menggarisbawahi bahwa banyak warga miskin berbelanja bahan makanan ke Arab Saudi setiap hari, atau setiap minggu, karena harganya lebih murah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com