Krisis Diplomatik Qatar Ancam Pangan, Penerbangan, hingga Sepak Bola

KOMPAS.com - Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Libya, Yaman, dan Maladewa telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.

Namun apa artinya langkah ini bagi perekonomian Qatar dan para pelaku bisnis di sana?

Baca: Empat Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Qatar

Berpenduduk sekitar 2,7 juta jiwa, negara kecil di pesisir timur laut Semenanjung Arab ini berusaha terlibat dalam berbagai aktivitas yang memerlukan sumber daya di luar kemampuannya.

Khalayak tahu nama Qatar antara lain dari maskapai penerbangannya (Qatar Airways), stasiun berita internasionalnya (Al Jazeera) dan lewat olahraga (yaitu terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Qatar Airways pun pernah menjadi sponsor dari klub yang mungkin digolongkan sebagai klub sepak bola paling terkenal di dunia, Barcelona.

Doha pun berhasil menarik perusahaan-perusahaan multinasional untuk membuka kantor di sana.

Dengan demikian, perkembangan terbaru ini membuat banyak hal dipertaruhkan.

Penerbangan

Maskapai penerbangan yang berbasis di Abu Dhabi, Etihad Airways dan maskapai yang berbasis di Dubai, Emirates, membekukan semua penerbangan dari dan ke Doha, mulai Selasa pagi (6/6/2017).

Selama ini kedua maskapai penerbangan mengoperasikan empat penerbangan pergi-pulang ke Doha.

Maskapai penerbangan berbiaya murah FlyDubai dan Air Arabia juga membatalkan penerbangan rute ke Doha.

Belum lagi maskapai penerbangan Bahrain, Gulf Air, dan Egyptair diperkirakan akan menempuh langkah yang sama.

Perkembangan ini terjadi setelah Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir mengatakan akan menghentikan penerbangan dari dan ke Qatar, serta menutup wilayah udara bagi maskapai penerbangan Qatar, Qatar Airways.

Maskapai penerbangan nasional Qatar yang menjadi pihak yang paling dirugikan dalam krisis ini.