Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Imbau Warganya Tinggalkan UEA dalam 14 Hari

Kompas.com - 05/06/2017, 21:12 WIB

DUBAI, KOMPAS.com – Pemerintah Qatar, Senin (5/6/2017), meminta warga negaranya untuk meninggalkan Uni Emirat Arab (UEA) dalam dua minggu atau 14 hari untuk mematuhi keputusan Abu Dhabi yang memutus hubungan diplomatik dengan Doha,

"Warga Qatar harus meninggalkan UAE dalam 14 hari, sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Emirat," demikian pernyataan Kedutaan Qatar di Abu Dhabi di akun Twitter resminya, yang dikutip Reuters.

Mereka yang tidak bisa pulang ke Doha secara langsung harus terbang melewati Kuwait atau Oman.

Sebelumnya pada Senin, beberapa negara Teluk seperti UEA, Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir memutus hubungan dengan Qatar karena negara itu menyokong aksi terorisme.

Baca: Empat Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Qatar

Negara-negara tersebut menuding Qatar telah sengaja mendukung kelompok-kelompok radikal –yang  beberapa di antaranya berafiliasi langsung dengan Iran – dan menyiarkan ideologi mereka di stasiun televisi Al Jazeera.

"Qatar mendukung sejumlah kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas di kawasan, termasuk di antaranya Ikhwanul Muslimin, ISIS, dan Al Qaeda. Negara tersebut juga mempromosikan ideologi kelompok teror ini lewat media mereka," tulis kantor berita Arab Saudi, SPA.

Negara-negara Teluk menuding Qatar mendukung kelompok militan yang berafiliasi dengan Iran di wilayah Qatif dan Bahrain.

Qatar sendiri membantah tudingan itu dan mengatakan bahwa pihaknya tengah menghadapi kampanye terselubung yang bertujuan untuk melemahkannya.

Baca: UEA Tangguhkan Penerbangan ke Qatar

"Kampanye ini hanya didasarkan pada kebohongan yang telah mencapai level kesengajaan yang dibuat-buat," kata kementerian luar negeri Qatar.

Sementara itu, Iran menilai Amerika Serikat (AS) turut terlibat dalam perselisihan ini.
"Apa yang terjadi hari ini adalah hasil awal tari pedang," kata Hamid Aboutalebi, wakil kepala staf Presiden Iran, Hassan Rouhani, yang merujuk pada kunjungan Presiden AS, Donald Trump di Arab Saudi baru-baru ini.

Dalam kunjungan itu, Trump dan sejumlah pejabat AS berpartisipasi dalam tari pedang tradisional.

Dia mendesak agar negara-negara Muslim bersatu melawan ekstrimisme dan menuding Iran sebagai sumber utama pendanaan bagi kelompok radikal.

Baca: Qatar Airways Tutup Jalur Penerbangan ke Arab Saudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com