Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Israel Serang Mesir, Awali Perang Enam Hari

Kompas.com - 05/06/2017, 19:00 WIB

Di darat, AD Israel memiliki 264.000 personel, meski jumlah itu mungkin sudah ditambah para wajib militer dan pasukan cadangan.

Untuk menghadap tentara Jordania di Tepi Barat, Israel mengerahkan 40.000 tentara dan 200 tank.

Dua brigade tentara Israel ditempatkan di dekat Jerusalem, Brigade Pasukan Payung ke-55 dikirim ke Semenanjung Sinai. Sedangkan Brigade Lapis Baja ke-10 ditempatkan di sisi utara Tepi Barat.

Sementara Mesir, memiliki menempatkan 100.000 personel militernya di Sinai, termasuk empat divisi infantri, dua divisi lapis baja, satu divisi mekanik.

Selain itu Mesir memiliki 950 tank, 1.110 kendaraan taktis, dan lebih dari 1.000 pucuk persenjataan artileri.

Pasukan Suriah berkekuatan 75.000 personel yang dtempatkan di sepanjang perbatasan negeri itu.

Sedangkan Jordania memiliki 55.000 tentara yang diperkuat 300 tank modern, serta persenjataan artileri modern.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Teroris Jepang Serang Bandara Lod di Israel

Meski di darat cukup kuat, angkatan udara Jordania tak terlalu tangguh dengan hanya memiliki 24 jet Hawker-Hunter buatan Inggris, enam pesawat tranpors, dan dua helikopter.

Meski demikian jet-jet tempur Hawker Hunter Jordania ini mampu mengimbangi Dasualt Miraget III milik AU Israel.

Selain itu, terdapat 100 tank dan satu divisi tentara AD Irak yang disiapkan di perbatasan Jordania dan sejumlah sukarelawan pilot tempur dari AU Pakistan.

Pada 5 Juni pukul 07.45, Israel menggelar serangan udara dengan sandi Operasi Focus dengan menerbangkan hampir semua jet tempurnya ke Mesir.

Saat itu, infrastruktur pertahanan Mesir sangat buruk dan tak ada pelindung apapun di pangkalan-pangkalan udara untuk melidungi jet-jet tempurnya.

Jet-jet tempur Israel dikirim ke Mesir dengan dua jalur, yaitu terbang rendah di atas permukaan Laut Tengah dan melintasai Laut Merah.

Sebenarnya gelombang jet-jet tempur Israel ini tertangkap radar Jordania yang kemudia n mengirimkan kode "perang" ke rantai komando militer Mesir.

Namun, masalah komunikasi dan komando dalam angkatan bersenjata Mesir mengakibatkan pesan penting itu tak terkirim ke pangkalan-pangkalan udaranya.

Akibat masalah ini, jet-jet tempur Israel leluasa menghancurkan landasan pacu dan jet-jet tempur AU Mesir. Hanya empat jet tempur Mesir yang bisa mengudara saat serangan berlangsung.

Di akhir hari pertama perang, sebanyak 336 pesawat militer Mesir hancur dan 100 pilot tewas, tetapi angka ini dibantah pihak Mesir.

Di antara pesawat-pesawat yang hancur itu terdapat 30 pesawat pengebom Tu-16, 27 pesawat pengebom Il-28, 12 pengebom tempur Su-7, lebih dari 90 MiG-21, MiG-19, dan 25 MiG-17 serta 32 jenis pesawat angkut dan helikopter segala jenis.

Sementara pihak Israel hanya kehilangan 19 pesawat, dua hancur dalam pertarungan di udara dan sisanya terkena artileri anti-serangan udara.

Kesuksesan serangan ini menjamin superioritas Israel di udara di sepanjang perang selama enam hari itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com