Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Ancam Ledakkan Pesawat, Malaysia Airlines Kembali ke Bandara

Kompas.com - 01/06/2017, 09:00 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Polisi bersenjata lengkap dipanggil ke dalam pesawat Malaysia Airlines MH128 yang terpaksa kembali mendarat di Bandara Tullamarine, Melbourne, Australia.

Pesawat tujuan Kuala Lumpur itu terpaksa kembali ke bandara setelah seorang penumpang mencoba memasuki kokpit sesaat setelah lepas landas.

Pria berusia 25 tahun asal Dandenong di pingggiran Melbourne itu, menurut polisi dan pihak maskapai, mencoba memasuki kokpit ketika pesawat telah lepas landas.

Baca: Hari Ini, Tepat 3 Tahun Malaysia Airlines MH370 Hilang

Saksi mata menggambarkan, penumpang kelas ekonomi itu membawa benda "aneh", menuju ke depan pesawat pada sekitar pukul 23.11, Rabu (31/5/2017).

Pria yang belum disebutkan namanya ini ditangani kru kabin dan setidaknya satu penumpang, yang berhasil menahan dan mengikatnya dengan ikat pinggang.

Polisi bersenjata lengkap yang mengenakan helm dan pelindung tubuh menaiki pesawat setelah kembali mendarat tepat sebelum tengah malam, dan langsung menangkap pelaku.

Kepolisian Negara Bagian Victoria menyatakan, insiden tersebut tidak diperlakukan sebagai terorisme dan benda "aneh" yang dibawa pria tersebut bukan bom.

Polisi menyatakan pria tersebut diketahui memiliki riwayat penyakit jiwa. Pria itu langsung menjalani pemeriksaan polisi.

"Kami tidak percaya hal ini terkait dengan teroris," kata Inspektur Kepolisian Victoria, Tony Langdon.

"Kami jelas prihatin dengan penumpang dan kru pesawat. Tentunya menjadi pengalaman yang sangat traumatis bagi mereka," katanya.

"Saya bisa katakan bahwa tindakan kru pesawat dan penumpang untuk menahan orang itu heroik," kata Langdon.

Seorang penumpang bernama Laura mengatakan takut akan kejadian terburuk saat kejadian dramatis tersebut berlangsung.

"Jujur saja, saat mereka mencoba menjatuhkannya ke lantai, dan ada banyak teriakan, saya benar-benar mengira itulah akhirnya," katanya.

"Saya pikir pesawat itu akan jatuh, saya pikir bom itu akan meledak, saya mengira akan mati," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com