Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Banjir Sri Lanka, Penghuni 16 Rumah Sakit Dievakuasi

Kompas.com - 31/05/2017, 20:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Sumber AP/AFP,ANTARA

KOLOMBO, KOMPAS.com -  Korban meninggal akibat longsor lumpur dan banjir di Sri Lanka hingga Rabu (31/5/2017) terus bertambah.  

Pusat Manajemen Bencana mengatakan, 203 orang dikonfirmasi meninggal akibat banjir dan longsor dengan aliran lumpur ini.

Selain itu, sebanyak 96 orang masih dinyatakan hilang, demikian menurut laporan AP. Ratusan ribu jiwa harus mengungsi dan lebih dari 1.500 rumah hancur.

Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, 16 rumah sakit terdampak langsung akibat banjir dan tanah longsor. Seisi rumah sakit tersebut harus dievakuasi ke tempat aman.

Dengan banyaknya pengungsi dan minimnya barak pengungsian, PBB memperingatkan bahwa rakyat Sri Lanka kini riskan terserang penyakit. Serangan nyamuk dengue juga dianggap berbahaya saat ini.

Menteri Luar Negeri Sri Lanka, Ravi Karunanayake, mengatakan 24 negara telah memberi komitmen untuk membantu.

India, Australia, Jepang, dan Pakistan adalah negara-negara yang telah mendonasikan kebutuhan dasar para pengungsi. China dan Amerika Serikat juga berjanji mengirim bantuan.

Sebelumnya diberitakan, jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor di negara kepulauan yang ada di Samudera Hindia itu sebanyak 177 orang.

Jumlah ini terus bertambah. Banjir telah melanda wilayah selatan dan barat Sri Lanka pada Jumat lalu.

Hujan yang menyebabkan banjir dan tanah longsor tersebut telah menyebabkan puluhan ribu orang yang terdampak masih berada di kamp pengungsian sampai hari ini.

Saat cuaca mulai cerah, lebih dari 100.000 orang yang dievakuasi akhir pekan lalu telah kembali ke rumah untuk mulai membersihkan puing-puing dan lumpur dari rumah mereka yang tergenang air.

Namun, 80.000 lebih lainnya masih tinggal di kamp pengungsian karena rumah mereka yang hancur atau tidak dapat mengakses ke rumah akibat bencana ini.

 

Baca juga: Banjir dan Badai Tewaskan 201 Orang di Sri Lanka dan India

Predeep Kodipili, dari Pusat Manajemen Bencana mengatakan, ketinggian banjir perlahan mulai surut, namun lalu lintas jalan masih belum normal.

Tim bantuan yang didukung oleh penyelam angkatan laut dari negara India dan para dokter turut diterjunkan dalam upaya penyelamatan.

Kontingen India yang terdiri lebih dari 300 personel angkatan laut membantu melakukan pencarian dengan menyelam diperairan payau.

Halaman:
Sumber AP/AFP,ANTARA

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com