Sementara tim medis dari India, memeriksa pasien yang ada di tenda darurat di tempat penampungan.
India juga membawa bantuan berupa beras, kacang, gula, susu, dan selimut untuk orang-orang yang mengungsi.
Bantuan tersebut tiba hari ini dengan sebuah kapal ketiga dari angkatan laut India yang membawa persediaan bantuan.
Sementara itu, militer Sri Lanka juga membawa air minum dan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan.
Helikopter juga diserahkan untuk mengakut obat-obatan, persediaan bantuan dan perahu karet ke daerah-daerah terpencil.
Sementara kapal-kapal kecil mengarungi banjir untuk mencari orang-orang yang membutuhkan penyelamatan.
Tim penyelamat memperkirakan hujan mungkin masih terjadi minggu ini, tetapi pada kemarin dan hari ini cuaca mendung dan hujan ringan turun.
Badai tropis yang menyebabkan hujan di Sri Lanka pekan lalu kini telah bergerak jauh ke utara dan menghancurkan ratusan rumah pantai di Bangladesh.
Di sebuah daerah di tenggara ibu kota Kolompok, tentara Sri Lanka menggali tumpukan lumpur merah untuk mencari mayat di dekat sisa Bukit Kiribathgala.
Lumpur yang menerjang mengubur 15 rumah di bawah tanah, termasuk bebatuan dan pohon kelapa yang tumbang. Hari Senin kemarin tentara menemukan 12 dari 26 mayat yang diyakini terkubur dalam timbunan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa ikut menyumbangkan tablet pemurnian air, tenda dan perlengkapan lainnya, dan Amerika Serikat, China dan Pakistan juga menjanjikan persediaan bantuan.
Banjir dengan lumpur
Lumpur telah menjadi hal yang umum selama musim hujan di Sri Lanka, karena saat musim panas, hutan di negara kepulauan beriklim tropis di Samudera Hindia itu dibuka untuk tanaman ekspor seperti teh dan karet.
Dalam kasus longsor besar lain tahun lalu, lebih dari 100 orang di Sri Lanka Tengah tewas Sementara itu, helikopter milik angkata udara dalam sebuah misi membawa bantuan pada Senin, mengalami kecelakaan saat mendarat.
Sebanyak 11 penumpangnya tidak mengalami luka akibat kejadian ini.