Pacar Tewas Ditembak Teroris, Pria Gay Menikah Anumerta

PARIS, KOMPAS.com - Xavier Jugele, seorang polisi gay tewas ditembak oleh seorang teroris di Champs-Elysees, Paris, Perancis, pada bulan April lalu. 

Semasa hidupnya, Jugele gencar menyuarakan hak bagi kaum gay di tubuh kepolisian.

Setelah sekian lama berlalu, nama Jugele kembali mewarnai pemberitaan di Perancis.

Harian Le Parisien yang dikutip AFP, Rabu (31/5/2017) mengabarkan, pacar Jugele, seorang pria bernama Etienne Cardiles melangsungkan pernikahan anumerta. 

Anumerta (posthumous) adalah tindakan atau kegiatan yang terkait dengan seseorang yang dilakukan setelah yang orang yang bersangkutan meninggal dunia.

Mantan Presiden Perancis Francois Hollande dan Wali Kota Paris Anne Hidalgo terlihat hadir dalam upacara pernikahan antara almarhum Xavier Jugele dan Etienne Cardiles, Selasa kemarin.

Jugele berusia 37 tahun saat tewas ditembak pada 20 April. Dia sedangbertugas di jalan utama Kota Paris tersebut, tiga hari sebelum putaran pertama pemilihan presiden Perancis.

Dalam upacara penghormatan untuk Jugele yang dipimpin Presiden Hollande pada 25 April, Cardiles hadir dan menyampaikan sambutannya.

Dia mengatakan, pembunuh kekasihnya tak akan mendapat kebencian dari dia.

Kata-kata itu menggemakan kalimat yang pernah dicetuskan seorang suami yang istrinya menjadi korban serangan teror di Paris, pada November 2015.

Jugele adalah polisi kelima terbunuh oleh para teroris dalam serangkaian serangan yang diklaim telah merenggut 230 nyawa di seluruh Perancis, sejak Januari 2015. 

Hollande memberikan penghormatan kepada Jugele dengan gelar ksatria Legion d'Honneur, salah satu penghormatan tertinggi di Perancis.

Baca: Polisi Mengaku Tak Pernah Sebar Foto Tanpa Busana Peserta Pesta Gay