MARAWI, KOMPAS.com - Militer Filipina menyerukan kepada anggota militan Maute di Marawi untuk menyerahkan diri atau dibunuh dalam operasi militer untuk melumpuhkan kelompok pro-ISIS itu.
"Kami menyerukan kepada teroris yang masih tersisa untuk menyerahkan diri ketika masih ada kesempatan," kata juru bica.ra militer Brigjen Restituto Padilla kepada wartawan pada Selasa (30/5/2017) seperti dilaporkan Reuters.
Baca: Marawi Sudah Direbut, Parlemen Pertanyakan Status Darurat Militer
Pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok militan Maute masih berlangsung di Marawi, Mindanao, Filipina selatan.
Perkembangan tersebut terjadi meskipun kemarin militer sempat mengatakan, pertempuran sudah mencapai tahap akhir untuk merebut kembali Marawi.
Pemberontak Maute menguasai sebagian wilayah kota Marawi pekan lalu sebegai buntut kegagalan militer menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin milisi Abu Sayyaf yang pro-ISIS.
Sementara itu, kondisi beberapa ratus warga sipil yang terjebak di dalam kota Marawi dikhawatirkan bertambah buruk.
Di antara mereka yang belum dievakuasi adalah 16 warga negara Indonesia yang melakukan misi dakwah di sana.
Sementara itu, ribuan orang warga kota telah menyelamatkan diri dari pertempuran yang menyebabkan 19 warga sipil meninggal dunia.
Selain itu, menurut data resmi, pertempuran di Marawi juga merenggut nyawa 17 tentara, tiga polisi, dan menewaskan 65 anggota milisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.