BERLIN, KOMPAS.com - Perang kata-kata antara Jerman dan Amerika Serikat kian panas setelah Presiden Donald Trump membalas kritik Wakil Kanselir Sigmar Gabriel dengan mengultimatum Jerman soal defisit perdagangan dan anggaran pertahanan.
Presiden AS, Donald Trump, melayangkan ultimatum terhadap Jerman terkait defisit perdagangan dan anggaran pertahanan.
Dua hal tersebut adalah tuntutan utama Gedung Putih terhadap pemerintah di Berlin.
"Kita memiliki defisit perdagangan yang sangat besar dengan Jerman, ditambah mereka membayar lebih sedikit kepada NATO dan militer. Sangat buruk buat AS. Ini akan berubah," kicau Trump lewat Twitter.
Jerman saat ini mengalokasikan 1,2 persen dari anggaran tahunan untuk pertahanan.
Baca: Kanselir Jerman: Eropa Tak Bisa Lagi Andalkan Inggris dan Amerika
Sementara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyaratkan semua anggotanya harus memiliki anggaran pertahanan sedikitnya 2 persen.
Sikap Trump tersebut menandakan bahwa sang presiden "menganggap Jerman sebagai rival politik," kata petinggi partai Sosial Demokrat, Thomas Oppermann.
Kanselir Jerman Angela Merkel sejauh ini menolak pendekatan keamanan ala Trump.
Menurutnya bantuan kemanusiaan untuk menjaga stabilitas di negara-negara rawan konflik termasuk bagian dari doktrin pertahanan yang dimiliki Jerman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.