Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ditawari Honor Rp 6 Juta Sehari, Ternyata untuk Video Porno

Kompas.com - 30/05/2017, 08:24 WIB

OSAKA, KOMPAS.com - Shinichi Kanazawa, seorang pria pengelola situs porno di Osaka, Jepang, ditangkap aparat kepolisian, Senin (29/5/2017). 

Lelaki itu dituduh telah memaksa seorang wanita berumur 18 tahun untuk berperan dalam sebuah video porno.

Sebelumnya, perempuan itu mendapat tawaran secara online, untuk menjadi model foto "cosplay".

"Cosplay" adalah istilah untuk hobi berkostum ala karakter dalam film animasi, komik (manga), maupun video games. 

Dalam penangkapan ini terungkap, lelaki 48 tahun tersebut juga telah melakukan praktik serupa kepada lebih dari 200 wanita di Tokyo, Osaka, dan 17 prefektur lainnya di Jepang.

Menurut polisi, kebanyakan dari wanita tersebut berusia 18-19 tahun, dan direkrut sejak 2012 hingga 2017.

Kanazawa selalu menawari wanita-wanita tersebut untuk menjadi model pemotretan "cosplay".

Untuk tawarannya itu, Kanazawa menjanjikan bayaran 50.000 yen sehari atau kira-kira Rp 6 juta, dan 200.000 yen atau sekitar Rp 24 juta, jika mereka bekerja sebagai model selama tiga hari.

DVD berisi adegan seksual dari para perempuan yang tampil dengan pakaian renang tersebut lalu dijual.

Menurut polisi angka penjualan DVD tersebut mencapai 147 juta yen atau sekitar Rp 17 miliar.

Kanazawa membuat wanita yang muncul saat wawancara memegang kartu identitas mereka, dan lalu memotret untuk mengumpulkan informasi pribadi para "korban".

Pelaku lantas membuat wanita-wanita tersebut menandatangani kontrak video porno dengan klausul yang mengharuskan mereka membayar denda jika melanggar persyaratan.

Termasuk memberi ancaman berupa konsekuensi jika mereka menolak tampil dalam video porno.

Dalam kasus wanita di Osaka, Kanazawa diduga telah menandatangani kontrak dengan pemain berusia 18 tahun pada Oktober 2014, dengan tujuan untuk membuat video pornonya.

Kemungkinan, dia melanggar undang-undang yang melarang permintaan untuk pekerjaan yang dianggap bertentangan dengan moralitas publik.

Seperti diberitakan laman Japan Today, polisi gencar menyelidiki kasus semacam ini, setelah sebuah kelompok yang mendukung perempuan korban industri pornografi mendesak Badan Kepolisian Nasional pada bulan Februari.

Human Rights Now, sebuah organisasi nonpemerintah, menerima sekitar 130 permintaan bantuan antara tahun 2012 dan 2016 dari mereka yang menjadi korban video porno.

Awal bulan ini, Pemerintah Jepang memutuskan untuk membuat jabatan khusus terkait kasus semacam ini di setiap kepolisian prefektur.

Hal itu demi menindak praktik serupa dan meningkatkan bantuan kepada korban.

Baca: Soal Video Porno, Hulk Hogan Dapat Tambahan 25 Juta Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com