Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Cari Bambu di Hutan, Wanita Jepang Tewas Diserang Beruang

Kompas.com - 30/05/2017, 07:32 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang perempuan Jepang tewas diserang beruang ketika sedang mengambil bambu liar di kawasan pegunungan Jepang.

Jenazah Masako Oishi (61), seorang asisten perawat, ditemukan dengan bekas cakaran di bagian belakang kepalanya di kawasan pegunungan prefektur Akita yang diketahui banyak dihuni beruang.

Baca: Luka Parah karena Jeratan Babi, Kaki Kanan Beruang Madu Diamputasi

Insiden ini muncul hanya berselang beberapa pekan setelah kepolisian setempat menerbitkan peringatan kepada warga yang tinggal di kawasan terpencil di pegunungan agar mewaspadai kehadiran beruang.

Lewat selebaran yang  dibagikan, kepolisian memperingatkan warga akan bahaya serangan beruang di kawasan pedesaan Akita dan prefektur Aomori yang bertetangga.

Aparat keamanan menganjurkan agar warga tak memasuki hutan tempat beruang biasa terlihat mencari makanan.

Angka serangan beruang di Jepang meningkat dalam beberapa tahun belakangan. Tahun lalu, tiga orang tewas dalam jangka waktu tiga pekan di kawasan hutan Akita, tak jauh dari lokasi serangan kali ini.

Sebelum tahun lalu, hanya tercatat delapan kali serangan beruang yang menewaskan warga di kawasan yang sama sejak 1979.

Bambu muda sudah lama menjadi makanan favorit di Jepang terutama di musim-musim seperti saat ini. Banyak warga di wilayah utara Jepang mendapatkan nafkah dari menjual bambu muda.

Baca: Seorang Nelayan di Balikpapan Selamatkan Anak Beruang Madu dari Sungai

Namun, bambu juga merupakan salah satu makanan kesukaan beruang di musim semi. Sehingga warga diimbau berhati-hati saat masuk ke hutan untuk mencari bambu.

Perubahan iklim juga mendorong meningkatnya serangan beruang di Jepang, karena hewan ini diketahui mulai meninggalkan habitat alaminya untuk mencari makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com