Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi 16 WNI Pendakwah di Marawi Belum Bisa Dilakukan

Kompas.com - 29/05/2017, 21:23 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia masih menunggu situasi aman untuk mengevakuasi 16 warga negara Indonesia yang menjadi pendakwah di Marawi.

Marawi adalah Kota di Filipina selatan yang dilanda pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok teroris Maute yang pro kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di Departemen Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, para WNI itu sudah meminta bantuan untuk dievakuasi.

"Oleh karena itu, KJRI di Davao sedang melakukan koordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk mengevakuasi mereka," kata Lalu.

"Namun sampai dengan kemarin (28/5/2017), menurut aparat keamanan setempat, situasinya belum kondusif untuk melakukan evakuasi, sehingga kita masih menunggu sampai aparat keamanan setempat menganggap situasinya kondusif untuk melakukan evakuasi."

Menurut Lalu Muhammad Iqbal, sebenarnya terdapat 17 WNI di Marawi, Pulau Mindanao, namun satu orang sudah menetap di kota yang berada di Pulau Mindanao itu.

"Sementara 16 orang adalah anggota Jamaah Tabligh yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 10 orang dan enam orang."

"Namun yang 16 orang itu, keberadaan mereka diketahui oleh aparat keamanan setempat karena sejak kedatangannya pihak yang menangani mereka di sana sudah memberitahukan secara tertulis mengenai keberadaan mereka di Marawi."

"Keenambelas WNI itu dan seorang berada di Marawi dalam rangka melakukan dakwah," kata Lalu dalam wawancara dengan BBC Indonesia, Senin (29/5/2017).

Klarifikasi WNI tewas

Ditambahkan Lalu, mereka berada di Marawi untuk melakukan dakwah selama 40 hari. Selain dakwah, mereka tidak mempunyai misi lain di Filipina.

"Kami sudah berkomunikasi dengan aparat keamanan setempat dan menurut aparat keamanan setempat, mereka tidak menimbulkan masalah di sana. Karena memang markas Jamaah Tabligh di Filipina itu letaknya di Masjid Abu Bakar Assidiq yang ada di Kota Marawi," kata dia.

Sebelumnya, militer Filipina mengumumkan bahwa terdapat beberapa milisi asing, termasuk dari Indonesia, yang tewas dalam pertempuran di Marawi.

Baca: Sejumlah Anggota Militan Penyerbu Kota Marawi Berasal dari Indonesia
 
Namun sejauh ini, menurut Lalu, pemerintah Indonesia masih belum mendapat klarifikasi dari Filipina mengenai rincian identitas WNI tersebut, jika memang benar mereka adalah warga Indonesia.

Klarifikasi diminta oleh Departemen Luar Negeri Indonesia setelah Angkatan Udara Filipina telah menyampaikan pemberitahuan bahwa seorang WNI tewas.

Pertempuran pecah pekan lalu setelah militer Filipina menggerebek satu rumah yang diyakini sebagai tempat persembunyian komandan kelompok Abu Sayyaf dan pemimpin milisi yang bersimpati dengan ISIS Isnilon Hapilon.

Baca: Apa yang Terjadi di Marawi, dan Siapa Isnilon Hapilon?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com