KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia masih menunggu situasi aman untuk mengevakuasi 16 warga negara Indonesia yang menjadi pendakwah di Marawi.
Marawi adalah Kota di Filipina selatan yang dilanda pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok teroris Maute yang pro kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di Departemen Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, para WNI itu sudah meminta bantuan untuk dievakuasi.
"Oleh karena itu, KJRI di Davao sedang melakukan koordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk mengevakuasi mereka," kata Lalu.
"Namun sampai dengan kemarin (28/5/2017), menurut aparat keamanan setempat, situasinya belum kondusif untuk melakukan evakuasi, sehingga kita masih menunggu sampai aparat keamanan setempat menganggap situasinya kondusif untuk melakukan evakuasi."
Menurut Lalu Muhammad Iqbal, sebenarnya terdapat 17 WNI di Marawi, Pulau Mindanao, namun satu orang sudah menetap di kota yang berada di Pulau Mindanao itu.
"Sementara 16 orang adalah anggota Jamaah Tabligh yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu 10 orang dan enam orang."
"Namun yang 16 orang itu, keberadaan mereka diketahui oleh aparat keamanan setempat karena sejak kedatangannya pihak yang menangani mereka di sana sudah memberitahukan secara tertulis mengenai keberadaan mereka di Marawi."
"Keenambelas WNI itu dan seorang berada di Marawi dalam rangka melakukan dakwah," kata Lalu dalam wawancara dengan BBC Indonesia, Senin (29/5/2017).
Klarifikasi WNI tewas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.